Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Balik Selebrasi Gol Hokky Caraka, Siapa yang Disindir?

10 September 2023   10:14 Diperbarui: 10 September 2023   10:29 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia berhasil meraih kemenangan besar 9-0 atas Chinese Taipei pada Kualifikasi Piala Asia U23 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 9 September 2023.

Indonesia tampil superior saat melawan Chinese Taipei di Kualifikasi Piala Asia U23. Indonesia langsung unggul 1-0 pada menit ke-3 melalui tendangan bebas Marselino Ferdinan. 

Gol cepat tersebut membuat kepercayaan diri Indonesia meningkat. Tak berselang lama, Ramadhan Sananta berhasil mencetak gol memanfaatkan umpan sundulan dari Rafael Struick. 

Tak mau ketinggalan, Struick mencetak gol pada menit ke-19. Finishing Struick begitu berkelas. 

Witan dan Rio Fahmi pun mencetak gol dan menutup babak pertema dengan keunggulan 5-0.

Di babak kedua, Ramadhan Sananta masuk digantikan Hokky Caraka. Mungkin ada beberapa pertimbangan mengapa STY mengganti Sananta. 

Sananta bisa saja mencetak hattrick di babak pertama andai bisa mengeksekusi peluang dengan baik. 

Indonesia kembali unggul. Kali ini melalui skema tendangan pojok. Memanfaatkan umpan Arkhan Fikri, Elkan Baggott berhasil menyundul bola ke tempat yang tak bisa dijangkau kiper. 

Tak berselang lama, umpan visioner dari Ivar Jenner kepada Marselino kembali membuat Indonesia unggul 7-0 sekaligus brace untuk Marselino.

Hokky Caraka dan Pratama Arhan tak mau ketinggalan mencetak gol. Indonesia bisa saja unggul 10-0 andai Rafael Struick berhasil mencetak gol dari titik putih. 

Dari komposisi pemain, tentu ini adalah skuad terbaik Timnas U23 saat ini. Jika terus dipoles dengan matang, tentu skuad ini akan menjadi andalan di masa mendatang. 

Ada beberapa pemain yang berhasil mencuri perhatian pada laga tersebut. Tentu saya pribadi terpukau dengan penampilan Ivar Jenner. 

Pemain dengan nomor punggung 6 itu berhasil menjadi jenderal di lini tengah. Tercatat, tiga gol yang tercipta tidak lepas dari umpan Jenner. 

Umpan-umpannya begitu visioner. Bisa kita lihat saat gol Witan dan Marselio. Dua gol itu tidak lepas dari umpan Jenner. Pun begitu dengan gol Rio Fahmi, meski assist dicetak oleh Witan, tapi kejelian Jenner yang memberikan umpan ke lini belakang pertahanan Chinese Taipei patut kita acungi jempol. 

Begitu juga dengan penampilan Rafael Struick. Finishingnya begitu berkelas. Ia juga kerap memberikan umpan kunci yang membahayakan lini pertahanan lawan. 

Meski begitu, ada satu pemain lagi yang menjadi sorotan warganet yaitu Hokky Caraka. Warganet tidak menyoroti penampilan striker asal PSS Sleman itu. 

Tapi, selebrasi gol Hokky menuai pro kontra. Memang Hokky mencetak gol, tapi selebrasi Hokky dinilai berlebihan dan entah siapa yang ia sindir. 

Hokky melakukan selebriti dengan menutup telinga dan menaruh jari telunjuk di bibir. Seolah-olah ia menyuruh untuk diam dan tidak mendengarkan apa pun. 

Tapi, entah siapa yang disuruh diam oleh Hokky. Jika kita tarik ke belakang lagi, nama Hokky mencuat ketika Piala Dunia U20 gagal dihelat di Indonesia. 

Saat itu, Hokky mengeluarkan pernyataan yang dinilai tidak perlu oleh warganet. Ia menyebut rela melepas pendidikan demi sepak bola. Dan otomatis dengan tidak bermain bola, Hokky menyebut tidak memiliki keahlian lain selain bermain bola. 

Tentu pernyataan itu menuai kritik. Pasalnya banyak pemain lain yang berhasil menyelesaikan pendidikan bahkan hingga sarjana. Misalnya Boaz Salossa yang sukses meraih gelar S2.

Rachmat Irianto dan sederet pemain lain pun tidak melepaskan pendidikan demi sepak bola. Akibat pernyataan itu, Hokky pun meminta maaf. 

Jadi, selebrasi itu bisa saja ditujukan Hokky pada netizen yang kerap mengkritiknya. Mungkin, Hokky meminta netizen untuk diam dan ia tidak akan mendengarkan apa pun. 

Tentu kritik akan selalu ada. Apalagi untuk atlet yang sudah masuk profesional. Maka penampilan baik di lapangan atau luar lapangan akan menjadi sorotan warganet. 

Untuk menjawab keraguan warganet, jelas hanya perlu bermain apik. Lalu, bagaimana dengan pembaca? Apakah setuju atau kontra dengan selebrasi gol Hokky? Saya hanya menebak, tentu hanya Hokky yang tahu maksud dari selebrasi itu. 

Tapi, jika sekiranya selebrasi tersebut berlebihan atau tidak menunjukkan rispek pada lawan, sebaiknya tidak perlu dilakukan. Cara menjawab kritik adalah dengan bermain apik dan membuktikan apa yang dinilai warganet salah. 

Selain itu, attitude di luar lapangan pun harus dijaga. Banyak pemain bertalenta gagal karena buruknya attitude. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun