Di perempat final, lawan Apri/Fadia tidak mudah. Yuki Kushima/Hirota menjadi unggulan lain yang berhasil dikalahkan. Terbukti, Apri/Fadia harus menyelesaikan laga melalui rubber game dengan waktu 77 menit.Â
Di semifinal, Apri/Fadia kembali tumbangkan unggulan ketiga. Praktis, lawan yang dikalahkan Apri/Fadia bukan lawan enteng karena unggulan atas.Â
Sementara itu, Apri/Fadia menjadi unggulan ke-11. Meski begitu, angka tidak penting. Terbukti Apri/Fadia terus melaju hingga ke final.Â
Meski begitu, di laga final Apri/Fadia harus berhati-hati karena akan melawan "raja terakhir" di sektor ganda puteri yang sekaligus unggulan pertama Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.Â
Pasangan asal China itu adalah juara bertahan dan tentu memiliki motivasi untuk melakukan hattrick. Akan tetapi, kita berharap senyuman Apri dan tatapan tajam Fadia mampu menghentikan dominasi Chen/Jia.
Kita berharap, Apri tidak hanya upgrade ke medali perak saja tapi emas. Kita juga berharap Fadia mampu mengukir sejarah bagi dirinya dan bangsa Indonesia dengan meraih medali emas.Â
Di sisi lain, jika Apri/Fadia juara bisa mengakhiri catatan buruk Indonesia yang bisa dibilang gagal di lima turnamen terakhir.Â
Indonesia gagal di Indonesia Open, Japan Open, Korea Open, dan Japan Open. Hanya di Taipei Open saja Indonesia mampu merebut satu gelar melalui Chico Aura Dwi Wardoyo.Â
Kita berharap, Apri/Fadia terus mengukir sejarah dan berhasil melengkapi gelar juara Indonesia di Kejuaraan Dunia BWF. Sehingga, Indonesia berhasil mencatat gelar juara di semua sektor seperti Olimpiade.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H