Pada tahun 2017, sebanyak 27 tambang batu bara di Shanxi ditutup. Padahal, Shanxi menjadi produsen batu bara terbesar di China. Untuk mengimbanginya, pemerintah China beralih pada energi terbarukan.
Sama seperti di China, salah satu faktor yang membuat polusi udara di Jakarta adalah PLTU berbahan bakar batu bara. Sayangnya, pemerintah seakan tidak serius menangani masalah ini.Â
Banyak aktivis lingkungan yang mengkritik UU Minerba karena dinilai hanya menguntungkan korporasi tanpa melihat dampak lingkungan.
Tidak disinggungnya polusi udara dalam pidato kenegaraan seolah-olah ingin mengatakan jika "kondisi baik-baik saja" seakan tidak terjadi apa-apa. Padahal, dampaknya terasa bagi warga. Tak sedikit warga yang terkena ISPA.Â
Kebijakan China yang lainnya adalah dengan mengurangi penggunaan mobil pribadi. Hal ini bisa dicoba karena di Jakarta setiap orang memiliki setidaknya satu kendaraan bermotor.Â
Meski begitu, rencana ini tidak akan berjalan jika fasilitas publik tidak memadai. Pada akhirnya, masyarakat tetap memakai kendaraan pribadi.
Selain mendorong memakai transportasi publik, pemerintah juga harus mendorong agar warganya senang jalan kaki. Tentu fasilitas trotoar yang nyaman harus diperhitungkan pula.Â
Jika pemerintah hanya bisa menganjurkan tanpa ada perbaikan dari sisi fasilitas, maka akan sulit bagi warga Jakarta untuk kembali merasakan udara segar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H