Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengenal Project S TikTok yang Ancam Usaha UMKM

28 Juli 2023   10:08 Diperbarui: 28 Juli 2023   10:20 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini serupa dengan yang dilakukan oleh Amazon. Mereka memproduksi barang-barang yang sedang trending lalu menjualnya.

Meski begitu, kebijakan "Project S" TikTok jelas menjadi ancaman di Indonesia khususnya bagi UMKM. Salah satu penopang ekonomi Indonesia adalah UMKM. 

Untuk itu, pemerintah mempunyai program tersendiri untuk memajukan UMKM. Jika Project S benar-benar diterapkan di Indonesia, maka tidak hanya UMKM yang rugi, tapi negara pun akan rugi. 

Seperti yang sudah diulas di atas, Indonesia adalah salah satu negara pengguna TikTok terbanyak di dunia. Selain itu, aktivitas ekonomi terjadi di TikTok karena ada fitur TikTok Shop. 

Belum lagi aktivitas lainnya seperti live yang bertujuan untuk memasarkan produk. Dengan aktivitas itu, tentu TikTok punya data dan algoritma barang apa saja yang sedang trending di Indonesia. 

Beberapa produk justru ngetren di TikTok. Sebut saja produk kecantikan alias skincare. Produk-produk tersebut tren karena sistem algoritma TikTok. 

Bermodalkan data itu, maka TikTok bisa membuat produk skincare serupa yang diproduksi di China lalu menjualnya di pasar Indonesia. Dengan begitu, lambat laun produk lokal akan tergusur oleh barang-barang yang dibuat oleh TikTok. 

TikTok dengan mudah menginvansi pasar Indonesia karena telah memiliki data barang apa saja yang sedang trending. Mereka juga akan dengan mudah menaikkan produk mereka sendiri dengan algoritmanya dan barang-barang lokal akan tenggelam. 

Inilah sinyal kematian UMKM yang harus kita sadari. Banyak pedagang UMKM yang memanfaatkan fitur TikTok Shop untuk menjual produk mereka. Jika dulu saingan para pelaku usaha adalah pengusaha lain, apa jadinya jika saingan mereka adalah pemilik platform tersebut? 

Bisa dibayangkan bukan produk apa saja yang akan muncul ke permukaan publik. Dengan begitu, maka orang-orang akan membeli produk China. Hal ini berbeda dengan produk yang dijual di e-commerce karena sudah ada aturannya yang otomatis akan terkena pajak. 

Padahal, UMKM selama ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Tercatat, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 61,07 persen atau senilai Rp8.574 triliun pada 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun