Menarik melihat persaingan dua orang terkaya di dunia saat ini yaitu Elon Musk dan Mark Zuckerberg. Dari sisi harta, keduanya jelas kaya raya.Â
Dilansir dari laporan Forbes Real Times Billionaires, Jum'at (7/7/2023), Musk masih menduduki sebagai orang terkaya di dunia dengan total kekayaan Rp. 3000 triliun lebih.Â
Sumber kekayaan Musk berasal dari enam perusahaan miliknya, yaitu Tesla, SpaceX, hingga Boring Company.Â
Sementara Mark, saat ini menduduki sebagai orang terkaya ke-8. Ia memiliki kekayaan sebesar Rp. 1000 triliun lebih.
Sumber kekayaan Mark berasal dari Meta yang mencakup Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Selain kekayaan, keduanya bersaing dari sisi inovasi teknologi. Musk bersama SpaceX mempunyai cita-cita jika di masa depan manusia bisa tinggal di planet Mars.Â
Di luar itu, Musk juga mengembangkan Neuralink yaitu sebuah perusahaan yang rencananya akan memasang chip di otak manusia.Â
Sementara Mark, ia mengembangkan ide metaverse. Itu sebabnya ia rebranding perusahaannya menjadi Meta. Dengan Meta, kita bisa berinteraksi lebih nyata dengan banyak orang. Bahkan, kita bisa berkunjung ke berbagai tempat hanya dengan memakai kacamata.Â
Di luar persaingan teknologi, tersiar kabar jika keduanya aka adu jotos di ring tinju. Tapi, belakangan kabar itu adalah hoax.
Meski begitu, adu jotos antara keduanya benar adanya. Tapi terjadi dari sisi bisnis.Â
Pukulan telak Mark
Sejak mengakuisisi twitter, Elon Musk menarapkan kebijakan yang tidak populer. Keuangan twitter sejak satu dekade hanya mengalami laba dua kali.Â
Musk pun melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hampir 80 persen termasuk para petinggi di twitter.Â
Kebijakan lainnya adalah kebijakan centang biru berbayar. Jika dulu, centang biru diberikan kepada tokoh, artis atau politisi, kini centang biru bisa dibeli oleh siapa saja.Â
Dengan berlangganan centang biru, pengguna twitter akan mendapat akses lebih banyak. Misalnya mentweet hingga 4.000 karakter dan mengupload video hingga 2GB.
Pengguna berbayar pun tidak akan menerima banyak iklan alias lebih premium. Dengan kebijakan ini, maka akun-akun yang lebih dulu centang biru harus melakukan verifikasi ulang.Â
Untuk membedakan centang biru tokoh dan masyarakat biasa. Twitter membedaknnya menjadi tiga warna, yaitu emas, abu-abu dan biru.Â
Setiap warna memiliki arti berbeda. Centang biru merupakan kategori untuk orang terkenal.Â
Kemudian centang emas untuk akun bisnis termasuk media. Centang abu-abu untuk akun pemerintahan termasuk pejabat dan politisi.Â
Kebijakan Musk terbaru adalah membatasi akses pengguna. Musk sejak 1 Juli 2023 mengeluarkan kebijakan akan membatasi jumlah cuitan di beranda.Â
Kebijakan inilah yang membuat gelombang protes dari pengguna twitter. Kini, twitter tidak asyik lagi karena aksesnya terus berkurang.Â
Di tengah momen itu, Mark dengan gemilang melakukan serangan pada Musk. Ia membuat aplikasi bernama "Threads."
Mark menyebut sejak pertama kali diluncurkan, threads sudah diunduh 5 juta kali.Â
Threads adalah aplikasi media sosial yang berupa layanan teks. Threads terhubung dengan instagram. Jadi, bagi yang ingin memiliki akun threads maka harus log in via instagram.Â
Pengguna bisa memposting teks maksimal 500 karakter dan video dengan durasi 3 hingga 5 menit.Â
Dalam tampilannya, threads menyediakan kolom komentar, like, dan share. Tidak jauh berbeda dengan media sosial pada umumnya.Â
Dari sisi tampilan, threads sekilas mirip twitter. Sehingga tidak heran jika threads menjadi saingan utama twitter. Dengan kebijakan Musk yang tidak populer, bukan tidak mungkin pengguna twitter akan pindah ke aplikasi buatan Mark.Â
Dari sisi pertarungan, Mark kini unggul 1-0. Meski begitu, kita juga tidak tahu apakah threads akan terus populer atau orang-orang akan kembali lagi ke twitter.Â
Mungkin masih banyak waktu untuk melihat jika threads benar-benar bisa menggantikan twitter.Â
Serangan balik Musk
Melihat aplikasi Mark mulai heboh, Musk bereaksi. Ia menyurati Meta bahwa Meta telah melakukan pelanggaran rahasia dagang milik twitter.Â
Dalam surat ini, Meta dituduh telah mempekerjakan mantan karyawan twitter sehingga tampilan threads sangat mirip dengan twitter.Â
Dalam cuitannya, Musk menyebut jika persaingan itu sah-sah saja asal jangan curang. Jika terbukti, maka Musk akan mengambil langkah hukum karena Meta dinilai telah melanggar HAKI.Â
Lalu, siapa yang akan menang? Jika tuduhan Musk benar maka pertarungan adu jotos antara dua orang terkaya ini akan imbang 1-1. Jika kalah, Musk harus ikut ke ronde selanjutnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H