Aksi Konyol Lukaku Gagalkan Inter Cetak Gol ke Gawang Man City di Final Liga Champions

Manchester City akhirnya juara Liga Champions untuk pertama kalinya setelah menang atas Inter Milan dengan skor tipis 1-0. The Cityzen akhirnya menyamai rekor Manchester United yang berhasil meraih treble winners.

City berhasil meraih gelar juara Liga Inggris, Piala FA,  dan Liga Champions. Kemenangan ini semakin mempertegas jika City adalah jawara Eropa. 

Berbincara mengenai final Liga Champions antara Inter Milan melawan City, laga sendiri berjalan ketat. Kedua tim saling menyerang. Tapi, Inter justru lebih dominan di babak pertama. 

Sayangnya, City harus kehilangan pemain andalan mereka yaitu Kevin de Bruyne. Pep kemudian memasang Foden untuk mengganti bintang asal Belgia itu. 

Baca juga: Lionel Messi Dikabarkan Batal Bela Argentina Saat Lawan Indonesia

Hingga babak pertama usai, skor masih imbang 0-0.

Di babak kedua, intensitas serangan Inter menurun. Sebaliknya, City justru mengusai laga. 

City akhirnya mencetak gol pada menit ke-68 melalui tendangan keras Rodri. City unggul 1-0.

Inter berusaha membalas ketertingglan dan bermain lebih menyerang. Peluang emas Inter lahir pada menit ke-71. Sundulan Federico Dimarco membentur tiang gawang. 

Dimarco lalu menyundul kembali bola muntah tersebut. Sayangnya justru bola terkena kaki Romelu Lukaku. Padahal gawang sudah kosong. 

Baca juga: Anthony Ginting Selamatkan Muka Indonesia di Singapore Open 2023

Seandainya jika bola tidak mengenai Lukaku, maka Inter bisa menyamakan kedudukan. Praktis, aksi konyol Lukaku tersebut membuat ia menjadi bulan-bulanan di media sosial. 

Baca juga: Cawe-Cawe Politik Jokowi dan Etika Politik Negarawan

Pasalnya, ia telah menjadi penyelamat City dan mempersulit kawan sendiri. Di sisi lain, Lukaku tampil pada menit ke-57 menggantikan Edin Dzeko yang cedera. 

Sayangnya, Lukaku tidak tampil maksimal dan malah membuat blunder. Secara keseluruhan, Inter jauh lebih dominan dari City. 

Statistik menunjukkan Inter berhasil melakukan 14 tembakan ke gawang 6 di antaranya mengarah ke gawang. Sementara City hanya melakukan 7 tembakan ke gawang dan 4 di antaranya mengarah ke gawang yang menghasilkan satu gol.

Artinya, Inter bermain tidak efektif. Sementara City jauh lebih efektif. Kekalahan ini membuat rekor final Inzaghi hancur setelah sebelumnya selalu menang di laga final sebagai pelatih.