Salah satu anime yang ditunggu adalah Oshi no Ko. Oshi no Ko diangkat dari manga dengan judul yang sama. Manga garapan Aka Akasaka itu sukses membuat kejutan di awal perilisan animenya.
Episode pertama yang berdurasi 1 jam 20 menit itu mendapat rating 9,21 di My Animelist. Angka tersebut tentu tinggi dan berhasil melewati rating anime Full Metal Alchemist Brotherhood.
Awalnya, anime ini bercertia tentang dunia idol yang ramai d Jepang. Perlahan namun pasti, alur cerita justru berubah menjadi semakin menarik, yaitu membuka sisi gelap dunia idol dan tentu dibalut dengan misteri.
Ai Hoshino adalah seorang idol terkenal. Ia digambarkan sebagai gadis cantik yang berbakat. Kepiawaiannya dalam menyanyi dan menari mampu memikat hati banyak fans.
Insiden tidak mengenakan justru menimpa Ai. Ia hamil saat berusia 16 tahun. Tentu, jika kehamilan tersebut bocor, maka Ai akan terkena cancel culture. Tapi, pihak agensi merahasiakan kehamilan tersebut dan membuat pernyataan jika Ai akan hiatus dengan alasan tidak jelas.
Pihak agensi kemudian membawa Ai ke rumah sakit yang jauh dari kota Tokyo. Di luar dugaan, dokter yang menangani kehamilan Ai yang bernama Goro adalah fans sejatinya. Sebagai seorang fans yang tahu Ai hiatus, tentu merasa dikhianati.
Karena faktanya, Ai tidak hiatus tapi karena usia kehamilannya sudah tidak bisa disembunyikan lagi. Meski begitu, sang dokter tetap professional dalam bekerja. Hitung-hitung ia memberikan yang terbaik untuk sang idola. Setelah diperiksa, Ai ternyata mengandung anak kembar.
Goro dengan telaten merawat Ai. Perawatan terbaik dia berikan sebagai dedikasi kepada sang idol. Goro juga turut serta dalam merahasiakan kehamilan Ai.
Tentu menjadi pertanyaan, mengapa Goro yang sudah berusia hampir kepala tiga itu bisa mengidolakan gadis berusia 16 tahun? Ternyata ada alasan tersendiri.
Goro pernah merawat seorang gadis kecil bernama Sarina. Sarina, sangat mengidolakan Ai dan ingin menjadi idol suatu saat nanti. Tapi, ia memiliki penyakit kronis sehingga sampai akhir hayatnya waktunya dihabiskan di rumah sakit.
Ia meninggal pada usia 8 tahun. Goro terenyuh dengan tekad Sarina dan ketika melihat Ai, ia teringat dengan pasiennya itu. Ketika melihat Ai menari, Goro seperti melihat sosok Sarina dalam diri Ai.
Dengan alasan itu, Goro akan merawat Ai sebaik mungkin. Bahkan ia bertekad akan membantu Ai dengan melahirkan secara normal meski dari sisi usia belum matang.
Ketika Ai akan melahirkan, tiba-tiba datang seorang penguntit. Penguntit itu entah tahu lokasi Ai darimana. Yang jelas, ia sangat mengidolakan Ai sampai ia tak rela jika Ai hamil oleh orang lain.
Tak hanya itu, si penguntit lalu membunuh Goro dengan harapan Ai tidak selamat. Di luar dugaan, Ai melahirkan dengan normal dan dikarunia dua anak kembar, lelaki dan perempuan.
Si lelaki diberi nama Aquamarine Hoshino dan si perempuan diberi nama Ruby Hoshino. Keduanya tumbuh dan berkembang bersama Ai. Kehamilan Ai pun tidak bocor bahkan tidak ada yang tahu jika Ai telah memiliki dua anak kembar.
Sisi gelap
Ternyata, kedua anak Ai adalah reinkarnasi dari Goro dan Sarina. Meski masih bayi, mereka bisa berbicara dengan lancar. Khusus untuk Aqua, ia bagaikan orang dewasa yang terjebak dalam tubuh bayi.
Sementara Sarina, bagaikan anak remaja yang terjebak di dalam tubuh bayi. Selain itu, ingatan masa lalu keduanya juga tidak hilang. Kini, keduanya yang mengidolakan Ai tumbuh dan berkembang bersama Ai.
Di balik itu semua, ada alasan tersendiri mengapa Ai memilih hamil di usia yang masih muda. Alasannya karena di dunia idol, seorang idol dituntut untuk selalu berbohonh kepada fans.
Kebohongan itu lambat laun akan menjadi sebuah kebenaran. Misalnya, ketika pihak agensi meminta para idol untuk mengatakan “aku cintak kalian (fans)”, maka ungkapan itu adalah sebuah kebohongan.
Di sisi lain, fans akan menganggap itu sebagai suatu kebenaran dan bertindak jika idol adalah miliknya sendiri. Di sinilah mulai lahir sikap mengatur kehidupan seorang idol hingga ke urusan personal termasuk asmara.
Alasan Ai hamil tidak lain karena ia ingin mengatakan “aku cintak kalian” tersebut benar-benar tulus karena ia ingin mengatakannya. Alias bukan suatu kebohongan.
Hal itu karena sejak kecil, Ai tumbuh di lingkungan kurang harmonis. Ia tinggal di panti asuhan dan tidak pernah mendapatkan kalimat itu. Itu sebabnya, sekali dalam seumur hidupnya ia ingin mengatakan suatu kebenaran.
Kebohongan kepada fans tentu akan melahirkan seorang fans berat. Sampai-sampai fans tersebut berpikir jika kehidupan seorang idol hanya didedikasikan untuk fans. Tidak ada ruang bagi idol untuk mengekspresikan diri di kehidupan pribadinya sendiri.
Inilah yang menimpa Ai. Berkat kebohongan yang ia bangun, seorang fans rela menjadi penguntit. Penguntit inilah yang membunuh Goro ketika Ai akan melahirkan. Si penguntit kecewa karena Ai telah berbohong.
Ketika Aqua dan Ruby tumbuh besar, si penguntit terus saja memantau kehidupan Ai hingga ke hal privasi. Ia bahkan tahu Ai tinggal di mana bersama dengan kedua anaknya.
Sampai akhirnya, karena rasa kecewa yang dibangun atas kebohongan, ia dengan nekat datang ke rumah Ai dan membunuhnya. Alasannya sama, Ai telah berbohong.
Mungkin kisah di atas terlalu klise. Tapi, di dunia nyata juga demikian. Seorang idol seakan dituntut untuk memenuhi keinginan fans dan industry saja tanpa ada ruang privat yang cukup.
Selain itu, di dunia idol juga sering terjadi pertikaian antar member. Ujung-ujungnya, fans bukan mendukung idol grup, tapi hanya mendukung member yang berujung pada kecemburuan di internal grup.
Misalnya jika seorang idol memiliki banyak fans, ia akan mendapatkan pekerjaan jauh lebih banyak di luar idol grup. Sementara bagi yang biasa saja akan sulit berkembang.
Bahkan setelah lulus akan mencari pekerjaan lain yang merendahkan dirinya sendiri. Begitulah sisi persaingan di dunia idol. Belum lagi, persaingan untuk masuk ke agensi tertentu penuh dengan nepotisme. Itulah sisi gelap dunia idol yang coba dipotret dalam anime ini.
Sementara itu, sisi misterinya tidak lain adalah tekad Aqua alias reinkarnasi Goro. Ia bertekad untuk mencari tahu siapa jati diri si penguntit yang telah membunuhnya di masa lalu dan membunuh Ai.
Tentu teka-teki ini akan semakin seru karena ketika Ai dirawat olehnya, tidak ada pihak mana pun yang tahu kecuali manajemen. Lalu, darimana si penguntit itu tahu keberadaan Ai yang rahasia? Apakah ada keterlibatan manajemen atau tidak? Itulah ayang akan dicari oleh Aqua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H