Niko, pemain tengah Ubers sadar jika Lorenzo tidak akan kembali ke belakang karena terus menjaga Kaiser. Untuk itu, ia dan dua gelandang lain berinisiatif membentuk pertahanan.Â
Tujuannya dari pertahanan ini bukan merebut bola. Tapi memperlambat serangan Bastard. Formasi Ubers memang dirancang untuk menghentikan serangan balik cepat dengan memperlambat tempo permainan. Setelah itu, bola direbut.Â
Sementara itu, Isagi terus berlari dan tidak terpengaruh dengan rencana Ubers. Isagi sama sekali tidak memperlambat tempo permainan. Tapi, Isagi terus menerjang.Â
Kerja sama Isagi dan Kurona mampu melewati Niko dan Aiku. Isagi dengan cerdik lari di antara kedua pemain itu dan Kurona berhasil mengirim bola dengan baik. Isagi lagi-lagi terlepas.Â
Isagi berusaha mengejar bola. Tapi Ness berusaha merebut bola. Hal itu karena Kaiser masih dijaga ketat oleh Lorenzo. Jadi, tugas Ness sebagai striker jelas menyelesaikan peluang untuk menjadi gol.Â
Ness mengatakan ia telah mempelajari tendangan Isagi dan itu sampah. Ness menyebut jika Isagi hanya bisa menembak dengan kaki kanan. Ness kemudian mencoba mengganggu keseimbangan Isagi dengan tubuhnya.Â
Namun, bukannya Isagi terjatuh. Tapi ia langsung menendang bola dengan kaki kirinya dan langsung merobek jala gawang Ubers. Ness tidak percaya dengan apa yang ia lihat.Â
Seorang striker akhirnya muncul. Hal itu sekaligus menampik jika Isagi hanya bertindak sebagai babu. Maklum saja Isagi selama ini hanya mencetak tiga assist.Â
Ini adalah gol perdana Isagi bagi Bastard dan sekaligus membawa timnya unggul 1-0 atas Ubers. Ubers Italy dikenal sebagai tim yang solid bertahan apalagi ada Lorenzo di sana.Â
Tapi, Isagi mampu melakukan serangan balik dengan cepat dan mampu merobek jala gawang Ubers. Lorenzo yang hanya terpaku pada Kaiser tidak sadar jika Isagi tengah mendapatkan momentum pada game kali ini.Â
Itulah pembahasan chapter 212. Untuk chapter 213 akan rilis minggu depan.Â