Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Imbas Penolakan Timnas Israel, Drawing Piala Dunia U20 Ditunda, Indonesia Kena Sanksi?

26 Maret 2023   17:55 Diperbarui: 29 Maret 2023   23:59 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Maskot Piala Dunia U20. (Antara Foto via kompas.com)

Drawing Piala Dunia U20 sejatinya akan dilakukan tanggal 31 Maret 2023 pekan depan di Bali. Tapi, dalam perkembangan teranyar FIFA menyatakan akan menunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Exco PSSI Arya Sinulingga dalam konferensi pers pada hari Minggu, 26 Maret 2023.

"Kemarin kami sudah mendapat informasi dari FIFA, dalam pemberitahuan memang menyebutkan bahwa drawing di Bali telah dibatalkan FIFA. Memang kami belum mendapat surat resmi dari FIFA, tapi pesannya jelas karena ada penolakan dari Gubernur Bali yang menolak Tim Israel sehingga dengan sendirinya drawing tidak bisa dilaksanakan tanpa seluruh peserta," ujar Arya

Dalam drawing tersebut akan ada 24 negara yang berpartisipasi dari enam konferensi. Indonesia sendiri masuk ke dalam pot satu. 

Rencananya Piala Dunia akan digelar 20 Mei-11 Juni 2023. Tapi, gelombang penolakan terus muncul dari berbagai kalangan termasuk salah satunya dari Pemerintah Daerah. 

Penolakan 

Sejak awal, MUI menyebut jika ormas islam menolak kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U20. Hal itu tidak lepas dari perlakuan Israel terhadap palestina. 

Dengan alasan itulah penolakan muncul. Selain itu, alasan lainnya adalah karena Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik. 

Bagi mereka yang menolak, kedatangan Israel tidak menghormati pembukaan UUD 1945.

Selain ormas, partai politik pun tidak lepas dari penolakan. PKS adalah partai pertama yang menolak Israel bermain di Indonesia. 

PDIP di daerah termasuk Jawa Barat, DKI dan Jawa Tengah ikut menolak. Tak hanya itu, kader mereka yang menjadi gubernur di Provinsi tempat diselenggarakannya Piala Dunia menolak. 

Drawing Piala Dunia U20 batal digelar. Hal itu tidak lepas dari penolakan terhadap Israel. | Foto: KOMPAS.COM
Drawing Piala Dunia U20 batal digelar. Hal itu tidak lepas dari penolakan terhadap Israel. | Foto: KOMPAS.COM

Gubernur Bali, Wayan Koster sebelumnya telah bersurat pada Menpora terkait penolakan Timnas Israel. Menurutnya, ia lebih mengedepankan alasan kemanusiaan. 

Hal senada juga dilakukan oleh Ganjar Pranowo. Tentu dengan adanya dua penolakan dari dua venue, maka FIFA memilih membatalkan drawing. 

Sebelumnya, FIFA juga meminta jaminan pada Indonesia terkait semua peserta. Hanya saja penolakan terhadap Israel terus muncul. Tentu ini menjadi preseden buruk bagi sepak bola Indonesia. 

Sanksi?

Menurut Akmal Marhali, batalnya drawing bukan masalah sederhana. FIFA menilai ada permasalahan besar karena penolakan yang terus terjadi. 

Tentu dengan adanya keputusan ini, maka Indonesia bisa saja mendapat catatan negatif dari sepak bola internasional, khususnya sepak bola. 

Apalagi, Indonesia berniat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Jika Piala Dunia U20 saja gagal, tentu untuk menjadi tuan rumah event internasional lainnya akan sulit. 

Tentu ini merugikan jika sampai terjadi. Apalagi enam stadion yang ditunjuk telah direnovasi dan jelas telah memakan anggaran yang tidak sedikit. 

Saya berharap pemerintah pusat mampu mengambil tindakan serius. Hal yang mengganjal adalah mengapa PDIP ikut menolak. Padahal Jokowi sendiri tegas ingin menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade. 

Tentu ini menjadi kontradiksi dengan di daerah. Pemerintah pusat harus segera bertindak karena ini menyangkut nama baik Indonesia di dunia internasional, khususnya sepak bola. 

Saya harap ada jalan terbaik terkait masalah ini. Apalagi waktu sudah mepet. Tentu saya sebagai penikmat bola menyayangkan kejadian ini.

Bukan berarti tidak simpati pada Palestina, tapi saya berpendapat jika ini adalah olahraga. Menerima Israel bermain bola di tanah air bukan berarti Indonesia menerima Israel sebagai negara. 

Semoga ada jalan tengah. Misalnya nama Israel diganti dengan entitas lain. Sama seperti Russia di Olimpiade Jepang lalu berubah nama menjadi ROC. Hal serupa bisa dilakukan dengan mengganti Israel menjadi federasi sepak bola di sana. 

Pun begitu dengan bendera dan lagu kebangsaan bisa diganti dengan logo federasi sepak bola mereka. Semua ini bisa selesai jika berdiskusi bersama. Jangan sampai kejadian ini justru merugikan Indonesia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun