PDIP di daerah termasuk Jawa Barat, DKI dan Jawa Tengah ikut menolak. Tak hanya itu, kader mereka yang menjadi gubernur di Provinsi tempat diselenggarakannya Piala Dunia menolak.Â
Gubernur Bali, Wayan Koster sebelumnya telah bersurat pada Menpora terkait penolakan Timnas Israel. Menurutnya, ia lebih mengedepankan alasan kemanusiaan.Â
Hal senada juga dilakukan oleh Ganjar Pranowo. Tentu dengan adanya dua penolakan dari dua venue, maka FIFA memilih membatalkan drawing.Â
Sebelumnya, FIFA juga meminta jaminan pada Indonesia terkait semua peserta. Hanya saja penolakan terhadap Israel terus muncul. Tentu ini menjadi preseden buruk bagi sepak bola Indonesia.Â
Sanksi?
Menurut Akmal Marhali, batalnya drawing bukan masalah sederhana. FIFA menilai ada permasalahan besar karena penolakan yang terus terjadi.Â
Tentu dengan adanya keputusan ini, maka Indonesia bisa saja mendapat catatan negatif dari sepak bola internasional, khususnya sepak bola.Â
Apalagi, Indonesia berniat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Jika Piala Dunia U20 saja gagal, tentu untuk menjadi tuan rumah event internasional lainnya akan sulit.Â
Tentu ini merugikan jika sampai terjadi. Apalagi enam stadion yang ditunjuk telah direnovasi dan jelas telah memakan anggaran yang tidak sedikit.Â
Saya berharap pemerintah pusat mampu mengambil tindakan serius. Hal yang mengganjal adalah mengapa PDIP ikut menolak. Padahal Jokowi sendiri tegas ingin menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade.Â