Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Voice of Baceprot, Mendobrak Stereotip Gender Melalui Musik Metal

12 Maret 2023   09:54 Diperbarui: 12 Maret 2023   09:56 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Voice of Baceprot mendobrak stereotip gender melalui musik metal. | Foto: KOMPAS.COM

Apa yang terlintas pertama kali ketika mendengar musik metal? Tentu yang ada di pikiran kita musik tersebut sangat berisik. Penikmat musik metal juga dicap negatif. Bahkan ada yang menyebut musik metal adalah musik iblis.

Tapi, apa jadinya jika musik metal dimainkan oleh tiga gadis berhijab? Itulah yang unik dari Voice of Baceprot (VoB). VoB adalah band metal asal Garut yang mana personelnya adalah perempuan muda berhijab. 

VoB beranggotakan tiga orang. Marsya sebagai vokalis dan gitaris, Widi bassist, dan Siti drummer. Ketiganya mencuri perhatian ketika mengcover beberapa lagu metal seperti Metalica, Slipknot, hingga System Of A Down. 

Selain itu, kelahiran VoB sendiri unik. Ketiga personelnya adalah siswa "nakal" karena sangat berisik. Itu sebabnya nama band ini memakai bahasa Sunda yakni "baceprot" yang berarti berisik. 

Peran guru BK

Kelahiran VoB tidak lepas dari tangan dingin guru BK Ezra alias Abah. Tentu jika sudah berurusan dengan guru BK, maka sang murid nakal. Hal itu memang diungkapkan oleh Siti yang menyebut jika ia pemberontak saat masih sekolah. 

Siti juga mengaku sering tatalu (menjadikan meja sebagai alat musik) saat di kelas. Ketiga personel ini kemudian bertemu di teater dan digembleng oleh Abah Ezra. 

Abah Ezra berperan penting dalam karier musik VoB. Abah Ezra pula yang mengenalkan musik metal pada mereka. Selain itu, Abah Ezra juga yang mengajari teknik dasar bermusik. 

Di sini kita harus apresiasi peran seorang guru. Abah Ezra sangat paham betul cara mendidik anak. Ketika ada anak-anak nakal, maka Abah Ezra lebih memilih menyalurkan energi tersebut ke dalam musik. 

Tidak seperti guru BP lainnya yang hanya bisa memberi hukuman. Abah Ezra mengarahkan sisi "pemberontak" anak-anaknya kepada hal yang lebih positif. 

Setelah terbentuk, Abah Ezra mendaftarkan VoB ke kompetisi band lokal di Garut. Di sanalah nama VoB mulai dikenal. 

Apalagi VoB sering mengcover lagu-lagu band metal terkenal seperti Metalica, Slipknot, hingga System Of A Down. Saya juga terpukau ketika VoB mengcover lagu band favorit saya, Linkin Park yang berjudul A Place for My Head.

Tentu aksi mereka mendapat atensi dari publik internasional dan namanya kian dikenal. Berkat aksinya itu, VoB juga tampil di beberapa acara televisi. 

Salah satu lagunya yang berjudul "School Revolution" juga unik karena memadukan rapper. Selain itu, lagu tersebut juga berisi kritik terhadap metode belajar di sekolah. 

Yang mana di sekolah selalu dicekoki dogma yang seakan mutlak. Ketika ada murid yang berteriak atau mencoba adu argumen dengan guru, maka akan dicap sebagai murid tidak penurut.

Itulah yang membuat murid enggan berpendapat karena ketika berseberangan dengan guru, maka hal itu dianggap tidak sopan. Ajaran guru bak dogma mutlak yang tidak pernah salah. 

Go International 

Berkat aksinya yang memukau, VoB mendapat sorotan dari kancah internasional. Salah satunya VoB tampil pada acara Women of the World (WOW) Festival UK 2021.

Mereka diperkenalkan dengan Duchess of Cornwall HRH Camila Parker-Bowles selama perayaan Hari Perempuan Internasional.

Festival tersebut membawa VoB dikenal lebih luas dan mendapat sorotan dari majalah heavy metal dan rock Inggris, Metal Hammer, dan menjuluki mereka dengan "The Metal Band The World Needs Right Now".

Selain itu, pada tahun 2022 lalu VoB melakukan tur Eropa. Mereka tampil di beberapa kota seperti Paris. Kini, band metal asal Garut itu sudah dikenal luas di kancah internasional, khususnya bagi mereka penikmat musik cadas. 

Melawan stigma

Ada perempuan yang suka musik metal saja dianggap aneh, apalagi berhijab. Itu yang dirasakan oleh member VoB. Apalagi mereka kerap mendapat penilaian miring dari masyarakat sekitar.

Dalam beberapa acara TV, Marsya dkk kerap dikritik karena lebih memilih bermain musik metal. Apalagi Garut dikenal sebagai kota agamis. Maka banyak suara yang menyarakan agar mereka lebih baik bermain qasidah saja. 

Belum lagi, hijab dan metal seakan tidak cocok. Tapi, kritikan tersebut justru memunculkan satu karya. Pada Hari Perempuan Internasional 2022, VoB merilis single berjudul Not Public Property. 

Lagu tersebut terinspirasi karena komentar miring netizen pada mereka. Misalnya netizen lebih sering berbicara soal hijab daripada musik. Ada juga netizen yang ikut mengatur gerak-gerik ketika dipanggung bahkan model hijab. 

Dari situlah karya ini muncul. Sejatinya perempuan berhak mengatur tubuhnya sendiri. Setidaknya ia berhak merdeka atas dirinya sendiri. Tubuh perempuan bukan milik masyarakat komunal, tapi sama seperti lelaki memiliki kebebasan. 

Itulah poin penting yang ingin disampaikan dalam lagu tersebut. Selain itu, lagu tersebut juga memberi pesan bahwa setiap orang memiliki selera musik masing-masing dan orang tidak berhak mengatur. 

Orang berhijab tidak selalu harus suka musik qasidah atau mendayu-dayu. Begitu juga dengan musik metal. Musik metal bukan untuk orang-orang urakan. Toh Pak Jokowi saja suka musik ini. 

Para personel VoB hanya ingin bermain musik terlepas apa latar belakang mereka. Hal itu kembali ditegaskan dalam single yang berjudul "God, Allow Me (Please) to Play Music."

Di dalam lirik tersebut ditegaskan jika "saya bukan seorang kriminal." VoB hanya ingin bermain musik dengan tenang. Meski begitu, genre musik metal di Indonesia kurang digemari. 

Musik metal mendapat stigma negatif. Dan itulah yang dilawan oleh VoB. Toh hijabers juga bisa menjadi penikmat musik cadas ini. Sejatinya, segala sesuatu itu netral. Hanya persepsi orang saja yang membuat segala sesuatu menjadi negatif atau positif. 

Selain itu, VoB sebaiknya berkarier di luar Indonesia karena genre ini kurang diminati. Bagi saya, sebenarnya VoB membawa angin segar karena mendobrak "kenormalan bermusik di Indonesia."

Saat ini musik pop memang merajai belantika musik Indonesia. Apalagi lagu-lagu yang hits tak lepas dari cinta. Tapi, VoB tidak demikian. Ia berdikari. Lagu-lagunya lahir karena keresahan sebagai perempuan yang selalu dibalut dengan stigma negatif. 

Itu sebabnya VoB berbeda. Berbeda bukan berarti jelek, tapi istimewa. Bukankah Kurt Cobain tertawa ketika melihat orang-orang sama? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun