Pekan ke-26 Liga Inggris menjadi sejarah tersendiri. Pasalnya, Manchester United harus kalah dari Liverpool dengan skor mencolok 7-0. Ini adalah kekalahan MU terbesar dalam sejarah dari Liverpool.Â
Liverpool dan Manchester United bersua di pekan ke-26 Liga Inggris. Pada pertemuan pertama di Old Trafford, MU berhasil unggul dengan skor tipis 2-1. Akan tetapi, pada pertemuan kedua MU tidak berkutik sama sekali.Â
Baik MU dan Liverpool tengah berada dalam tren positif. Sang tamu MU, dalam 11 laga tidak pernah kalah untuk semua kompetisi. Dalam momen itu juga MU meraih gelar Carabao Cup saat menundukkan Newcastle United.Â
Selain itu, MU juga masih bermain di FA Cup dan lolos ke perempat final. Di Liga Eropa, MU melaju ke babak 16 besar setelah unggul dari Barcelona dengan agregat 3-2.
Sementara di Liga Inggris, kekalahan terakhir MU diderita saat bersua Arsenal. Saat itu anak asuhan Erik ten Hag kalah dengan skor tipis 3-2.
Sementara Liverpool tengah menjaga momentum kemenangan di Liga Inggris. Dari empat laga terakhir di Liga Inggris, Liverpool berhasil meraih tiga kemenangan dan hanya satu kali imbang.Â
Tentu momen itu harus dijaga untuk naik ke papan atas klasemen sementara. Selain itu, Liverpool memiliki catatan apik saat bermain di Anfield musim ini. Selain itu, MU juga tidak pernah menang di Anfield sejak tahun 2016.
Jalannya laga
Pada babak pertama, MU bermain tidak terlalu buruk. Antony berhasil membuka peluang pada menit ke-9. Sayangnya tendangan Antony mampu ditepis Alisson.Â
Di babak pertama, kedua tim silih berganti menyerang. Puncaknya Liverpool mampu membuka keunggulan pada menit ke-43 melalui Cody Gakpo.Â
Darwin Nunez berhasil mengirim umpan terobosan pada Gakpo. Akselerasi Gakpo mampu mengecoh Varane dan diakhiri dengan tendangan melintir ke sisi kiri gawang David de Gea.Â
Hingga babak pertama usai. Liverpool masih memimpin dengan skor 1-0.
Di babak kedua, Liverpool kian menggila. Tak tanggung-tanggung, anak asuhan Jurgen Klopp itu mencetak 6 gol.
Pada menit ke-49, Darwin Nunez sukses menggandakan keunggulan. Umpan Elliot di sisi kiri pertahanan MU mampu disundul Nunez dengan baik. The Reds unggul 2-0.
Tidak lama berselang, melalui serangan cepat, Salah berhasil mengirim umpan terobosan pada Gakpo. Gakpo yang langsung berhadapan dengan De Gea dengan tenang mencungkil bola dan melebarkan skor menjadi 3-0.
Setelah gol ini, Erik ten Hag seperti buntu. McTominay, Garnacho, dan Wan Bissaka dimasukkan. Tapi hasilnya tetap nihil.Â
Liverpool justru berhasil menambah keunggulan pada menit menit ke-65 lewat serangan balik. Darwin Nunez lagi-lagi mampu memberi assist dan Salah mampu menyelesaikannya dengan apik.Â
Pada menit ke-75, Darwin Nunez menjadi mimpi buruk bagi Man United. Melalui umpan Jordan Henderson, Nunez berhasil menanduk bola ke gawang De Gea.Â
Unggul 5 gol tidak membuat serangan Liverpool kendur. Liverpool justru berhasil mencetak gol ke-6 melalui Mohammad Salah pada menit ke-83.Â
Salah berhasil memanfaatkan kemelut di dalam kotak penalti sekaligus mencetak brace. Firmino menutup pesta gol ke gawang MU setelah berhasil mencetak gol pada menit ke-88 memanfaatkan umpan Salah.Â
Ini adalah kekalahan terbesar MU saat bersua Liverpool. Kekalahan ini tentu akan tercatat dalam sejarah pertemuan dua klub ini. Sebelumnya, MU pernah kalah 7 gol pada tahun 1895 (7-1) dan 1908 (7-4).
Kali ini, MU tidak berhasil mencetak sebiji gol pun. Kelalahan ini menjadi yang terbesar bagi MU di Liga Inggris musim ini. Sebelumnya, MU juga kalah dengan skor 6-3 saat bersua Man. City.Â
Dengan hasil ini, Liverpool berhasil naik ke posisi 5 klasemen Liga Inggris dengan 42 poin. Sementara MU masih tertahan di posisi 3 dengan 49 poin.Â
Era baru LiverpoolÂ
Musim ini Liverpool tampil naik turun. Di tiga laga awal, Liverpool bahkan tidak meraih kemenangan sama sekali sejak era Jurgen Klopp. Bahkan, di tahun 2023 Liverpool jarang mendapat kemenangan.Â
Banyak faktor yang membuat peforma Liverpool naik turun. Salah satunya yakni hengkangnya Sadio Mane.Â
Mane jelas memberi warna bagi Liverpool. Klopp mencoba meregenerasi lini serang Liverpool. Darwin Nunez didapuk menjadi pengganti Mane.Â
Dalam skema 4-3-3, Klopp selalu menaruh Nunez sebagai penyerang kiri. Posisi yang sama dengan Mane. Selain itu, Nunez juga memiliki kecepatan.Â
Pada awal kedatangannya, Nunez tampil kurang maksimal. Ia kerap membuang peluang. Bahkan meme Nunez kerap bertebaran. Kali ini, Nunez tampil membaik.Â
Terbukti, pada laga kontra MU kemarin Nunez berhasil mencetak dua gol dan dua assist. Dengan dua gol itu, kini Nunez mengoleksi 8 gol di Liga Inggris dari 19 penampilan.Â
Secara keseluruhan, Nunez sudah mencatatkan 13 gol bagi Liverpool. Perlahan namun pasti, Nunez mulai bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Mane.Â
Selain Nunez, Cody Gakpo juga tampil apik. Di awal kedatangannya, sama seperti Nunez Gakpo sulit mencetak gol. Kali ini, trio lini serang Liverpool mulai padu. Sejauh ini, Gakpo sudah mencetak 4 gol.Â
Jelas Gakpo didapuk untuk mengisi posisi penyerang tengah. Apalagi Firmino yang biasa mengisi posisi itu memutuskan untuk hengkang musim depan.Â
Kini, Liverpool tengah memasuki era baru. Era trio Mane, Firmino, dan Salah telah usai dan diganti dengan era Nunez, Gakpo, dan Salah.
Perlahan namun pasti, trio lini serang ini mulai melakukan tugasnya dengan baik. Meski era Mane dan Firmino usai, Klopp sudah membangun era baru dan jelas sangat menjanjikan.Â
Apalagi Nunez dan Gakpo masih muda sehingga ketajaman mereka akan semakin terasah. Hanya Salah yang tersisa. Tapi, Salah selalu konsisten dalam setiap musim.Â
Kini, Salah tentu sudah mendapat pengganti sepadan di lini serang. Gakpo dan Nunez siap membuat Liverpool kembali menunjukkan tajinya.Â
Brace Gakpo, Salah, dan Nunez dalam laga melawan MU menjadi bukti bahwa era baru Liverpool telah dimulai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H