Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mencari Wakil Rakyat Kompeten dengan Sistem Proporsional Terbuka

11 Januari 2023   09:41 Diperbarui: 11 Januari 2023   10:07 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, tidak sepenuhnya tepat jika sistem proporsional terbuka hanya akan melahirkan wakil rakyat yang tidak kompeten. Justru yang memulai itu adalah partai politik dengan mencari jalan instan. 

Meski dengan sistem terbuka, partai politik harus menyiapkan calon yang berkualitas. Itulah esensi dari partai politik dengan memberikan pilihan calon-calon yang kompeten kepada masyarakat. 

Untuk sebab itu, setiap partai politik setidaknya memiliki aturan tersendiri bagi mereka yang ingin nyaleg. Setidaknya orang tersebut harus benar-benar matang dan ahli di bidangnya. 

Jika kader tersebut masih belum matang meski memiliki popularitas tinggi, maka parpol seharusnya menunda lebih dulu keikutsertaan mereka. 

Jadi, sistem proporsional terbuka bisa lebih demokratis dengan mencari wakil rakyat yang kompeten. Justru partai politik adalah filter pertama yang bertugas menyiapkan calon berkualitas itu. 

Dengan sistem terbuka, maka kedaulatan rakyat dilaksanakan secara penuh karena di tangan rakyat calon wakil rakyat ditentukan. Jadi, secara moral maka wakil rakyat itu bertanggung jawab langsung pada rakyat yang telah memilihnya. 

Berbeda dengan sistem tertutup di mana calon telah ditetapkan lebih dulu. Pilihan partai belum tentu pilihan pemilih. Jadi, secara moral wakil rakyat itu tidak mewakili rakyat melainkan parpol.

Wakil rakyat seharusnya dipilih langsung oleh rakyat bukan ditentukan oleh parpol. Dari sisi moral, maka kedudukan rakyat jauh lebih tinggi dibanding dengan partai politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun