Misalnya RANS Nusantara FC, Bhayangkara FC, hingga Dewa United yang sejatinya klub yang lahir dari masalah lisensi. Entitias klub lama hilang dan pergantian nama klub masih legal.
Misalnya Cilegon United yang berganti menjadi RANS Nusantara, bergantinya nama itu jelas menghilangkan eksistensi klub asal Cilegon dan masyarakat sana tidak memiliki klub untuk didukung.Â
Seharusnya jika suatu klub bangkrut, maka pemilik baru tidak boleh mengubah identitas apa pun. Hal itu jelas tidak etis dan hanya akan mempertahankan eksistensi klub gaib. Akibatnya jelas dari sisi lisensi AFC akan sulit diraih.Â
Ironi memang, jika pada saat itu Indonesia selalu pesta gol ke gawang Kamboja, saat ini hanya mampu menang 2-1 dengan susah payah.Â
Satu hal yang harus disadari, sepak bola Indonesia jalan di tempat dan sepak bola Kamboja berkembang. Bukan tidak mungkin Kamboja akan menjelma menjadi kekuatan baru seperti Vietnam.Â
Lantas, apakah Indonesia hanya akan berkutat dengan izin, siaran, dan lain-lain? Jelas kondisi itu tidak akan membawa perubahan sama sekali.