Salah satu ruh dari olahraga khususnya sepak bola adalah fair play. Olahraga tak hanya sekedar mengeluarkan keringat saja. Lebih dari itu di dalam olahraga ada asas yang harus dijunjung yaitu bermain adil.Â
Dengan asas itu, maka sportivitas pemain terjaga. Tidak hanya pemain yang dituntut untuk fair play, akan tetapi wasit, hakim garis, dan perangkat lain harus adil dalam mengambil setiap keputusan agar tidak merugikan salah satu tim.Â
Berbicara soal keputusan wasit yang kontroversi tentu selalu ada di Piala Dunia. Bahkan berkat keputusan itu lahir satu teknologi yang bernama VAR agar pertandingan menjadi lebih adil.Â
Meski saat ini teknologi dalam sepak bola jauh lebih komplit, mulai dari VAR, alat sensor offside, hingga teknologi garis gawang tetap saja wasit tidak lepas dari kritikan dalam mengambil keputusan.Â
Bahkan di Piala Dunia 2022 kali ini wasit seolah menjadi kambing hitam atas kekalahan sebuah tim. Belakangan hal itu menjadi tren tersendiri.Â
Tentu kita masih ingat dengan laga Argentina vs Belanda pada perempat final lalu. Laga tersebut dipimpin oleh wasit asal Spanyol Mateu Lahoz.Â
Laga sendiri berjalan panas, Lahoz sampai mengeluarkan 18 kartu kuning. Meski Argentina keluar sebagai pemenang, akan tetapi Lionel Messi tetap mengkritik wasit asal Spanyol itu.Â
Menurut La Pulga, sejak awal Lahoz adalah wasit yang punya rekam jejak buruk. Menurutnya FIFA tidak perlu memberi tugas lagi kepada Lahoz dalam laga penting.Â
"Saya pikir FIFA harus berpikir ulang. Mereka tidak bisa menugasi wasit seperti itu untuk laga penting seperti ini. Dia (Lahoz) tidak menjalankan tugas," ujar Messi.
Senada dengan Messi, kiper Argentina Emiliano Martinez juga melontarkan kritik pada Lahoz. Keputusan Lahoz memberikan perpanjangan waktu babak kedua 10 menit dinilai merugikan Argentina.Â