Rachmat Irianto yang sebelumnya mengisi pos pemain belakang, kini ia maju sedikit mengisi posisi gelandang bersama Ricky Kambuya.
Saddil Ramdani masih menempat sayap kiri dan Egy sayap kanan. Yang menarik adalah menempatkan Witan dan Dimas Drajad di depan.
Penempatan Witan di posisi depan sukses. Witan menjadi aktor di balik dua gol Indonesia ke gawang Curacao. Gol pertama lahir dari tembakan keras Witan yang tidak diantisipasi dengan baik oleh kiper.
Dimas Drajad mampu memanfaatkan bola rebound dan membuat Indonesia unggul 1-0. Penampilan Dimas Drajad juga luar biasa. Ia seperti kepingan puzzle hilang yang selama ini dicari oleh STY.
Sebagai seorang striker, Dimas tidak hanya mencetak gol. Tapi ia juga aktif membuka ruang dan menjadi pemantul bola yang baik. Pada laga pertama Dimas berhasil mencatatkan satu assist dan satu gol.
Sementara gol kedua Witan kembali menjadi aktor utama setelah berhasil mengobrak-abrik lini pertahanan Curacao. Witan bermain luar biasa dan terus berlari sepanjang laga.
Peran Witan dan Dimas adalah selalu melakukan pressing. Sehingga pemain Curacao tidak berhasil build up serangan dari bawah dan pada akhirnya melakukan long ball.
Pemain lain yang menonjol ialah Rachmat Irianto. Bersama dengan Timnas Indonesia, Irianto menjadi pemain serba bisa dan tentunya sangat memengaruhi skema yang diinginkan oleh STY.
Pada laga kemarin, Irianto bermain di posisi gelandang bersama Kambuaya. Irianto memainkan tugas dengan baik sebagai pemutus serangan lawan di tengah.
Selain itu, Irianto juga bisa mengisi posisi lain seperti bek tengah, bek kanan hingga gelandang. Pemain seperti Irianto sangat dibutuhkan untuk mencoba beberapa pakem yang akan dimainkan oleh pelatih.
Di luar itu, seluruh pemain juga bermain apik. Hanya saja ada beberapa catatan yang tidak perlu dilakukan. Misalnya saat Saddil Ramdani menyikut pemain Curacao di babak pertama.