Chapter dibuka dengan perdebatan dua ilmuwan hebat Galileo Galilei dan Thomas Alva Edison. Keduanya berdiskusi tentang serangan cepat yang dilakukan oleh Beel.
Menurut Galileo, serangan Beel adalah fisika sederhana. Sementara menurut Edison serangan Beel adalah getaran. Di sisi lain, Ares tidak mengerti mengapa Beel bisa menggunakan getaran untuk menyerang.
Hermes kemudian menjelaskan bahwa getaran sebenarnya bisa menjadi senjata. Contohnya seperti gelombang suara yang menghancurkan kaca atau getaran gempa bumi yang menghancurkan bangunan.
Beel dapat menghancurkan objek di depannya dengan getaran meski ia tidak bergerak sama sekali. Beel kemudian menyerang, Beel memulai dengan pukulan tongkatnya yang mengguncang atmosfer.
Hanya saja Tesla bisa menghindari serangan Beel. Tapi serangan Beel membuat armor Tesla terluka. Kemampuan unik Beel itu disebut dengan 'Flapping of the Devil's Wings'.
Zeus menyebut ada yang berbeda dari Beel. Ia terlihat seperti benar-benar benci dengan kemanusiaan. Meski begitu, Brunnhilde cukup yakin jika Tesla akan menang.
Di sisi lain, Tesla menyadari jika kekuatan Beel sebenarnya bukan pada tongkat yang ia bawa. Melainkan tangannya yang tajam seperti pedang. Jika mengacu pada chapter 68, apa yang dikatakan Tesla benar.
Hal itu karena tangan kosong Beel mampu menusuk dan membunuh teman-temannya. Bahkan jantungnya hancur.
Tesla memuji kekuatan Beel, ia balik menyerang dan berusaha menunjukkan kekuatan umat manusia.Â
Tesla menyerang dengan cepat. Ia kemudian memukul dengan cepat dan pukulan tersebut mampu mengeluarkan listrik. Serangan Tesla itu disebut dengan 'Plasma Pulse Punch'.Â
Meski begitu, Beel mampu menghindari serangan Tesla. Meski serangan Tesla begitu cepat seperti petir, tapi Beel dengan mudah menghindari serangan itu.