Dukungan dewan kopral sendiri meski datang langsung dari simpatisan tapi menurut saya akan sulit untuk mengubah keputusan. Hal tersebut karena dewan kopral lahir dari simpatisan bukan kader yang tidak memiliki power di PDI-P.
Safari Politik Puan Maharani
Di sisi lain, jika safari politik lazimnya dilakukan oleh ketua partai beda halnya dengan PDI-P. Safari politik justru dilakukan oleh Puan Maharani. Tentu ada maksud tersendiri di balik itu semua.
Puan telah bertemu dengan beberapa ketua umum partai. Pada Agustus lalu, Puan bertemu dengan ketua umum NasDem Surya Paloh. Seperti yang diketahui, NasDem malah menyodorkan capres bukan berasal dari kader.
NasDem justru menyodorkan nama seperti Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo. Kedatangan Puan tentu bukan sembarang datang, pasti ada komunikasi politik yang mengarah pada 2024.
Safari politik Puan terus berlanjut. Pada awal September ia kemudian berkunjung pada Prabowo Subianto. Puan bahkan diajak naik kuda kesayangan Prabowo.
Gerindera sendiri masih mencalonkan Prabowo sebagai capres. Bukan tidak mungkin duet Prabowo-Puan akan terbentuk pada pilpres 2024 lalu.
Terakhir, Puan bertemu dengan Cak Imin. Seperti yang diketahui, Cak Imin memiliki hasrat untuk maju pada pilpres 2024. Apalagi perolehan suara PKB pada pemilu 2019 lalu memiliki kans untuk Cak Imin menjadi capres.
Cak Imin mendapat kejutan ulang tahun dari Puan. Bisa saja duet antara Puan-Cak Imin terjadi. Hal tersebut diamini oleh Cak Imin sendiri yang menyebut minimal dirinya menjadi wapres suatu saat nanti.
"Moga-moga doanya terkabul dan minimal saya jadi Wapres hahaha," ujar Cak Imin saat ditemui di kawasan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (25/9/2022).
Apalagi sampai saat ini PKB masih konsisten mengusung Cak Imin sebagai capres. Jadi kemungkinan itu masih ada. Di balik safari politik Puan tentu ada maksud tersendiri yang mengarah pada pemilu 2024. Entah itu soal koalisi atau soal capres dan cawapres.