Insting Shin Tae-yong yang mengganti tiga pemain sekaligus terbukti efektif. Pada babak kedua, Kakang Rudianto bermain cukup kewalahan. Beberapa umpannya kerap tidak akurat.
Selain Kakang, Hokky Caraka juga bermain kurang maksimal. Tercatat dua keputusan Hokky kurang tepat. Momen untuk membagi bola tidak pas dan justru lebih memilih aksi individu sehingga peluang terbuang.
Shin Tae-yong kemudian mengganti keduanya dengan Nico dan Rabbani. Terbukti Rabbani dan Nico menjadi penentu kemenangan dari gol ketiga.
Gol ketiga lahir dari kerja sama kedua pemain tersebut. Rabbani dengan tepat memberikan umpan pada Nico di sisi kiri. Nico dengan berani bergerak menusuk ke dalam dan berhasil mengirim umpan mendatar yang bisa diselesaikan Rabbani.
Artinya dalam laga ini pergantian pemain yang dilakukan Shin Tae-yong sangat efektif dan membuahkan hasil. Dua gol lahir dari pemain pengganti. Sementara itu, gol Ferrari jelas berhasil membuat mental kembali bangkit.
Respon ketika tertinggal ini memang patut diacungi jempol. Masalah utama ketika berhadapan dengan Vietnam dan Thailand adalah mental terutama ketika lawan bermain kasar.
Pada laga kemarin, Vietnam tercatat melakukan beberapa pelanggaran hingga pemain kita terpancing emosi. Harus diakui, ketika pemain terpancing emosi maka permainan menjadi kacau.
Meski terjadi beberapa kali perselisihan, tapi pemain berhasil mengatasi tersebut. Inilah kunci utama yang harus diperbaiki dan pada laga semalam berjalan dengan baik.
Ketika mental yang menjadi masalah utama teratasi, maka Indonesia bermain dengan baik dan akhirnya menang. Dengan kemenangan ini, tentu Indonesia semakin kuat karena selalu mentok di tangan Vietnam mau pun Thailand.