Tentu hal tersebut guna menghemat stamina pemain. Jika terus bermain dengan tempo tinggi jelas stamina akan terkuras.Â
Namun apakah permainan tersebut bisa diterapkan melawan Vietnam tentu sulit. Vietnam sendiri selalu bermain agresif dan selalu melakukan pressing tinggi.
Jika pressing tinggi, tentu para pemain Indonesia akan sulit memegang bola dan mengatur tempo. Jadi, lawan sebenarnya bagi Indonesia adalah Vietnam.
Di sisi lain, Shin Tae-yong juga memiliki rekor cukup buruk ketika bersua Vietnam untuk semua kategori umur. Mulai dari senior, U-23, dan U-19.
Tercatat Shin Tae-yong hanya bisa meraih hasil imbang. Pada Piala AFF U-19, Indonesia bermain imbang 0-0 dengan Vietnam pun begitu pada Piala AFF 2020.
Sementara itu, kekalahan Shin Tae-yong dari Vietnam didapat pada SEA Games 2021 dengan skor 3-0. Mundur ke belakang, Indonesia juga kalah dari Vietnam pada Kualifikasi Piala Dunia 2021 dengan skor 4-0.
Tentu ini menjadi momen bagi Shin Tae-yong untuk mengakhiri rekor buruk tersebut. Jika berhasil menang, maka dipastikan Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 sekaligus Shin Tae-yong pecah telor.
Jika imbang atau kalah, maka kans Indonesia untuk lolos masih ada dan tentu bergantung pada nasib sebagai runner-up terbaik sekaligus memperpanjang rekor buruk Shin Tae-yong atas Vietnam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H