Shin Tae-yong kemudian memasukkan Marselino Ferdinan dan Robi Darwis guna menyeimbangkan lini tengah.Â
Terbukti, pergantian tersebut efektif. Pada menit ke-85, Robi Darwis berhasil mengirim umpan ke dalam kotak penalti dan Marselino mampu merobek jala gawang Hong Kong sekaligus membawa Indonesia kembali menjauh dengan skor 4-1.
Marselino lagi-lagi membawa petaka bagi lini pertahanan Hong Kong. Aksi individunya membuat pemain Hong Kong membuat pelanggaran dan berbuah penalti bagi Indonesia.
Marselino yang menjadi eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Hingga laga usia skor 5-1 untuk keunggulan Indonesia.
Perombakan tim
Ada hal yang menarik pada laga tersebut. STY merombak tim besar-besaran. Susunan pemain yang diturunkan saat melawan Hong Kong berbeda ketika melawan Timor Leste.
Tercatat, STY merombak sembilan pemain. Hanya Cahya Supriadi dan Rahmat Beri Santoso yang bermain kontra Timor Leste. Selebihnya tidak.
Akan tetapi, meski STY merombak pemain besar-besaran. Permainan Indonesia tetap stabil. Di lini belakang penampilan Ahmad Rusadi, Barbanas Sabor, dan Dia Sayid Alhawari tampil apik.
Ketiganya bahkan sukses menjaga jala gawang Indonesia di babak pertama dengan baik. Gol yang dicetak Hong Kong pun lahir bukan dari skema open play melainkan dari titik putih. Itu pun karena hand ball bukan karena melakukan pelanggaran keras pada pemain.
Dengan kata lain, tiga bek yang diturunkan kemarin bermain tidak jauh berbeda dari tiga bek saat melawan kontra Timor Leste. Meski sejatinya ketiga bek tersebut sebagai pelapis, namun kualitas permainan tidak jauh berbeda.
Begitu juga di lini tengah. Marselino yang selama ini menjadi jenderal di lini tengah memiliki pengganti yang sepadan yakni Zanadin Fariz. Dalam laga kontra Hong Kong kemarin, Zanadin tampil begitu dominan di lini tengah.
Terbukti ia mampu mencatatkan satu gol dan satu assist. Gol Zanadin pun lahir dari kerja sama satu dua dengan Rabbani. Ini membuktikan kerja sama tim sangat baik.