Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Quiet Quitting, Bekerja Sesuai Porsi ala Gen Z

1 September 2022   11:32 Diperbarui: 2 September 2022   21:31 1935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quiet quitting muncul karena gaya kerja hybrid atau work from home selama pandemi covid-19. | Sumber: Shutterstcok via kompas.com

Di Amerika Serikat, produktivias pekerja menurun sebesar 2,5 persen pada kuartal kedua 2022 jika dibanding tahun lalu. 

Menanggapi hal itu, perusahaan seperti Google memberi sinyal akan melakukan PHK. Di sisi lain, sebagian kalangan menilai pekerja dengan quiet quitting akan menempati daftar teratas PHK.

Selain itu, bertahan dalam pekerjaan dengan cara bekerja seminimal mungkin bisa melepaskan prospek karyawan untuk pindah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Contohnya adalah pekerja minoritas di Amerika Serikat harus bekerja ekstra. Jika bekerja seadanya justru dinilai tidak bekerja dan tidak akan bekerja lama.

Namun, hal yang berbeda justru diungkap oleh Prepetual Guardian sebuah firma berbasis di Selandia Baru. Firma tersebut justru melakukan eksperimen memotong hari kerja menjadi empat hari dalam seminggu.

Cara kerjanya adalah selama dua minggu, sebanyak 240 pekerja diminta untuk bekerja selama delapan jam per hari selama empat hari dengan estimasi gaji tetap lima hari.

Kemudian setelah percobaan itu peneliti dari University of Auckland dan Auckland University of Technology mensurvei para karyawan.

Hasilnya adalah sebanyak 24 persen menyebut keseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan (work life ballance) mereka telah meningkat.

Salah satu manfaat dari sistem kerja empat hari selama satu minggu. | Sumber: kompas.tv
Salah satu manfaat dari sistem kerja empat hari selama satu minggu. | Sumber: kompas.tv

Kemudian 7 persen merasa stresnya berkurang. Sementara itu, pimpinan perusahaan melaporkan tidak ada penurunan produktivitas sama sekali.

Di luar itu, perusahaan e-commerce di Amerika Serikat bernama Bolt mulai menerapkan sistem empat hari kerja secara permanen. Hal itu dilalukan setelah perusahaan melakukan uji coba tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun