Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Rekaman CCTV Kasus Brigadir J Beredar, Apa Saja Isinya?

12 Agustus 2022   05:55 Diperbarui: 12 Agustus 2022   06:01 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rekaman CCTV kasus Brigadir J beredar luas di media sosial. | Sumber: CNN Indonesia

Kepingan puzzle kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J mulai terkuak. Salah satunya adalah dalang di balik insiden kematian tersebut yang tidak lain adalah Irjen Pol Ferdy Sambo.

Ferdy Sambo disebut menyuruh Bharada Richard Eliezer alias Bharada E untuk menembak Brigadir J. Ferdy kemudian menembak dinding menggunakan senjata Brigadir J untuk menciptakan suasana saling tembak.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit dalam konferensi pers menyebut tidak ada fakta peristiwa tembak menembak. Selain itu, Tim Khusus juga tengah mendalami kode etik yang dilanggar Ferdy Sambo dalam olah TKP.

Salah satunya terkait hilangnya rekaman CCTV di tempat kejadian perkara. CCTV yang menjadi bukti kuat justru tidak ada. CNN Indonesia kemudian mewartakan mendapatkan rekaman CCTV kasus Brigadir J.

Lantas apa saja isinya? Berikut rangkumannya.

Jum'at 8 Juli 2022

Pada tanggal 8 Juli 2022 di Magelang pukul 09.29 WIB, rombongan terlihat melintas di Armada Town Square. Rombongan terdiri dari tiga mobil patwal polisi, MPV hitam berpelat B 1 MAH, dan SUV bernomor L 1973 ZX. Rombongan tersebut membawa Putri Candrawathi beserta Brigadir J.

Pukul 14.00

Rombongan kemudian tiba di rest area tol Cipali. Terlihat Brigadir J yang mengenakan kaus berwarna putih keluar dari mobil menuju toilet. Tidak lama setelah itu, sekitar pukul 14.06 rombongan kembali berangkat ke arah Jakarta.

Pukul 15.26

Rombongan terlihat memasuki Jakarta dan melintasi kawasan Jalan Mampang Prapatan Raya.

Pukul 15.29

Sementara itu, kini rekaman berada di rumah pribadi Ferdy Sambo. Terlihat sekitar pukul 15.29 Ferdy Sambo masuk ke rumah pribadinya.

Pukul 15.37

Kemudian tiba rombongan nakes di rumah tersebut untuk melayani tes PCR rombongan Putri. Tiga menit berselang, rombongan Putri datang. Putri sendiri terlihat memakai sweater hijau dan celana leging berwarna hitam.

Pukul 15.43

Putri kemudian terlihat melakukan tes PCR. Disusul tiga menit berselang Brigadir J melakukan tes PCR. Brigadir J kemudian keluar rumah sementara mobil MPV hitam putar balik. Sementara pukul 15.47, Bharada E juga melakukan tes PCR.

Pukul 17.07

Putri Candrawathi, Brigadir J, Bharada E, dan rombongan kemudian meninggalkan rumah memakai mobil MPV menuju ke rumah dinas Ferdy Sambo. Putri masih memakai busana yang sama yakni sweater hitam dan celana leging hitam.

Pukul 17.10

Ferdy Sambo dan ajudan kemudian pergi ke rumah dinas memakai mobil SUV. Di rumah dinas inilah kemudian Brigadir J dieksekusi. Akan tetapi, tidak ada rekaman CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo sendiri. 

Sekitar pukul 17.23, Putri kembali ke rumah pribadi. Namun, busana yang dikenakan Putri kali ini berbeda. Ia terlihat memakai piyama berwarna hijau dan didampingin dua orang.

Pukul 17.54

Mobil Provos Madza dan Pajero melintas ke arah rumah dinas Ferdy Sambo. Kemudian terlihat juga mobil ambulans yang diduga dipakai untuk membawa jenazah Brigadir J yang telah dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo.

Pukul 19.54

Ambulans kembali terlihat, kali ini ke arah keluar rumah dinas Ferdy Sambo. Diduga kuat di dalam mobil tersebut berisi jenazah Birgadir J. Sekitar pukul 20.07 mobil kemudian tiba di rumah sakit Polri Kramat Jati.

Terkait CCTV yang beredar ini, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Praseryo merespon hal ini. Menurutnya, CCTV yang beredar di media sosial adalah CCTV yang sudah disita oleh Penyidik Polad Metro Jaya.

Kadiv Humas Polri. | Sumber: Jpnn.com
Kadiv Humas Polri. | Sumber: Jpnn.com

"Tentunya CCTV yang sudah beredar ini telah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya," kata Dedi di Bareskrim Polri, Kamis (11/8).

Menurut Kadiv Humas Polri, ada beberapa dekoder yang masih dianalisa di laboratorium forensik. Nantinya hasil analisa tersebut akan dibuka di persidangan sebagai alat bukti.

Tentunya publik masih menunggu kelanjutan kasus ini. Publik berharap Polri dapat membuka kasus ini setransparan mungkin, apa adanya sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun