Putri kemudian terlihat melakukan tes PCR. Disusul tiga menit berselang Brigadir J melakukan tes PCR. Brigadir J kemudian keluar rumah sementara mobil MPV hitam putar balik. Sementara pukul 15.47, Bharada E juga melakukan tes PCR.
Pukul 17.07
Putri Candrawathi, Brigadir J, Bharada E, dan rombongan kemudian meninggalkan rumah memakai mobil MPV menuju ke rumah dinas Ferdy Sambo. Putri masih memakai busana yang sama yakni sweater hitam dan celana leging hitam.
Pukul 17.10
Ferdy Sambo dan ajudan kemudian pergi ke rumah dinas memakai mobil SUV. Di rumah dinas inilah kemudian Brigadir J dieksekusi. Akan tetapi, tidak ada rekaman CCTV di rumah dinas Ferdy Sambo sendiri.Â
Sekitar pukul 17.23, Putri kembali ke rumah pribadi. Namun, busana yang dikenakan Putri kali ini berbeda. Ia terlihat memakai piyama berwarna hijau dan didampingin dua orang.
Pukul 17.54
Mobil Provos Madza dan Pajero melintas ke arah rumah dinas Ferdy Sambo. Kemudian terlihat juga mobil ambulans yang diduga dipakai untuk membawa jenazah Brigadir J yang telah dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Pukul 19.54
Ambulans kembali terlihat, kali ini ke arah keluar rumah dinas Ferdy Sambo. Diduga kuat di dalam mobil tersebut berisi jenazah Birgadir J. Sekitar pukul 20.07 mobil kemudian tiba di rumah sakit Polri Kramat Jati.
Terkait CCTV yang beredar ini, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Praseryo merespon hal ini. Menurutnya, CCTV yang beredar di media sosial adalah CCTV yang sudah disita oleh Penyidik Polad Metro Jaya.
"Tentunya CCTV yang sudah beredar ini telah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya," kata Dedi di Bareskrim Polri, Kamis (11/8).
Menurut Kadiv Humas Polri, ada beberapa dekoder yang masih dianalisa di laboratorium forensik. Nantinya hasil analisa tersebut akan dibuka di persidangan sebagai alat bukti.
Tentunya publik masih menunggu kelanjutan kasus ini. Publik berharap Polri dapat membuka kasus ini setransparan mungkin, apa adanya sesuai arahan Presiden Joko Widodo.