Manga Tokyo Revengers chapter 260 yang rilis kemarin memperlihatkan duel antara Taiju melawan dua legenda hidup Brahman yakni Wakasa dan Benkei.
Di dalam chapter tersebut, Taiju dengan mudah mengalahkan dua legenda tersebut. Di luar itu, pada akhir chapter kita diperlihatkan pertarungan yang akan terjaadi antara Mikey melawan Takemichi.
Dalam spoiler yang beredar, Takemichi justru tidak akan melawan Mikey, melainkan melawan Hanma. Selain itu, banyak yang menduga jika Taiju mati karena ditembak.
Selain itu, banyak yang berteori jika Draken akan muncul. Padahal Draken jelas sudah mati. Hal itu bisa dilihat pada chapter yang salah satu scenenya Draken dimakamkan.
Jadi, sangat kecil kemungkinan jika Draken mati dan teori tersebut mengada-ngada. Lantas, bagaimana keseluruhan alur chapter 261? Nah di sini penulis akan bahas secara utuh.
Chapter dibuka dengan panel antara Mikey dan Takemichi. Duel dua pemimpin akhirnya dimulai. Begitulah para anggota Kantou Manji dan Touman menilainya.
Mikey bertanya kepada Takemichi mengapa Takemichi justru kembali berniat menyelematkannya. Takemichi mengatakan "aku berjanji pada dirimu di masa depan untuk menyelamatkanmu."
Takemichi mengatakan jika di masa depan, Mikey membunuh dirinya. Setelah itu, Mikey kemudian mengakhiri semuanya dengan cara bunuh diri.
Taiju yang mendengarkan pembicaraan Takemichi dan Mikey tidak mengerti isi dari percakapan tersebut. Taiju masih belum tahu jika Takemichi adalah seorang pelompat waktu.
Takemichi kemudian mengatakan, sebelum Mikey mengakhiri semuanya, Mikey meminta bantuan padanya dan menurut Takemichi itu adalah pertama kalinya ia mendengar perasaan Mikey yang sebenarnya.
Ketika pembicaraan berlanjut, Sanzu yang belum kalah kemudian berjalan ke arah Taiju. Taiju yang lemah tidak bisa menghindari serangan Sanzu. Sanzu kemudian menikam Taiju memakai katana miliknya.
Sanzu yang mendengar percakapan itu terlihat sedikit geram. Sanzu mengatakan Takemichi yang seorang pelompat waktu tidak mengerti bagaimana lentingnya takdir.
Menurut Sanzu, nasib Mikey sudah ditentukan bahkan sejak Mikey masih bayi. Menurut Sanzu, tidak ada jalan lain yang harus dilakukan Mikey selain melakukan pembantaian tersebut.
Hanma kemudian datang, Hanma menyebut jika Takemichi adalah satu-satunya Touman yang masih berdiri. Tidak lama lagi akan berakhir.
Tiba-tiba seseorang lari dari belakang Hanma. Ia adalah Chifuyu Matsuno. Chifuyu mengatakan jika Takemichi tidak sendiri.
Chifuyu kemudian mencoba menyerang Hanma dengan tendangan kerasnya. Akan tetapi, Hanma jauh lebih cepat. Hanma kemudian memukul wajah Chifuyh hingga terpental jauh.
Dari sinilah terungkap jika yang dipukul Hanma bukan Takemichi, melainkan Chifuyu. Dari chapter ini juga terungkap jika Taiju mati bukan marena ditembak tapi karena ditikam katana oleh Sanzu.
Meski begitu, kematian Taiju masih belum jelas. Bisa saja ia belum benar-benar mati. Rasanya Taiju tidak akan selemah itu. Mengingat luka yang diterima Taiju di bagian punggung. Dengan mata lain tidak ada organ penting yang rusak. Tapi ini hanya teori.
Chifuyu kemudian berusaha bangkit. Ia mengatakan tidak akan membiarkan Takemichi bertarung seorang diri. Ketika Draken mati, saat itu Chifuyu menyalahkan Takemichi.
Akan tetapi, Chifuyu menyadari satu hal yaitu Takemichi bertarung seorang diri. Chifuyu menyebut jika dirinya sangat menyedihkan. Ia kemudian bangkit dan mengatakan akan bertarung bersama Takemichi.
Kini Chifiyu si wakil presiden Touman mengatakan akan bertarung bersama Takemichi. Sang partner sejatinya saat di Touman generasi pertama.
Itulah akhir dari chapter 261, kemungkinan Takemichi dan Chifuyu tidak akan langsung melawan Mikey. Melainkan melawan Hanma dan Sanzu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H