Ketika pembicaraan berlanjut, Sanzu yang belum kalah kemudian berjalan ke arah Taiju. Taiju yang lemah tidak bisa menghindari serangan Sanzu. Sanzu kemudian menikam Taiju memakai katana miliknya.
Sanzu yang mendengar percakapan itu terlihat sedikit geram. Sanzu mengatakan Takemichi yang seorang pelompat waktu tidak mengerti bagaimana lentingnya takdir.
Menurut Sanzu, nasib Mikey sudah ditentukan bahkan sejak Mikey masih bayi. Menurut Sanzu, tidak ada jalan lain yang harus dilakukan Mikey selain melakukan pembantaian tersebut.
Hanma kemudian datang, Hanma menyebut jika Takemichi adalah satu-satunya Touman yang masih berdiri. Tidak lama lagi akan berakhir.
Tiba-tiba seseorang lari dari belakang Hanma. Ia adalah Chifuyu Matsuno. Chifuyu mengatakan jika Takemichi tidak sendiri.
Chifuyu kemudian mencoba menyerang Hanma dengan tendangan kerasnya. Akan tetapi, Hanma jauh lebih cepat. Hanma kemudian memukul wajah Chifuyh hingga terpental jauh.
Dari sinilah terungkap jika yang dipukul Hanma bukan Takemichi, melainkan Chifuyu. Dari chapter ini juga terungkap jika Taiju mati bukan marena ditembak tapi karena ditikam katana oleh Sanzu.
Meski begitu, kematian Taiju masih belum jelas. Bisa saja ia belum benar-benar mati. Rasanya Taiju tidak akan selemah itu. Mengingat luka yang diterima Taiju di bagian punggung. Dengan mata lain tidak ada organ penting yang rusak. Tapi ini hanya teori.
Chifuyu kemudian berusaha bangkit. Ia mengatakan tidak akan membiarkan Takemichi bertarung seorang diri. Ketika Draken mati, saat itu Chifuyu menyalahkan Takemichi.
Akan tetapi, Chifuyu menyadari satu hal yaitu Takemichi bertarung seorang diri. Chifuyu menyebut jika dirinya sangat menyedihkan. Ia kemudian bangkit dan mengatakan akan bertarung bersama Takemichi.