Padatnya jadwal BWF World Tour zona ASEAN membuat beberapa pemain unggulan memutuskan mundur dari Singapore Open 2022.
Setelah usai Malaysia Open dan Malaysia Masters 2022, kini giliran Singapura yang menjadi tuan rumah gelaran turnamen badminton BWF yakni Singapore Open 2022.
Turnamen Super 500 ini akan berlangsung pada tanggal 12-17 Juli 2022 di Singapore Indoor Stadium.
Jadwal BWF yang padat tentu menguras stamina. Apalagi jika peforma pemain sedang bagus dan selalu tampil sampai final. Istirahat paling banyak hanya dua hari.
Itulah yang dialami Viktor Axelsen. Dalam tiga turnamen sebelumnya yakni Indonesia Masters, Indonesia Open, dan Malaysia Open Axelsen selalu tampil di final dan berakhir juara.
Axelsen akhirnya memutuskan untuk tidak ikut di Malaysia Master dan Singapore Open 2022. Selain Axelsen, banyak pemain unggulan justru mundur berjamaah di Singapore Open 2022.
Untuk tunggal putera, pemain nomor satu dunia yakni Axelsen dipastikan absen. Kento Momota yang baru meraih final pertamanya di tahun ini juga absen.
Tunggal putera andalan Malaysia Lee Zii Jia ikut mundur bahkan sejak Malaysia Masters 2022. Pemain ranking 10 dunia lain yang mundur yakni Lakshya Sen dan Anders Antonsen.
Praktis, kini pemain top 10 hanya ditempati oleh Chou Tien Chen, Loh Kean Yew, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Kidambi Srikanth.
Sektor tunggal puteri pun sama. Dua finalis Malaysia Masters 2022 yakni Chen Yufei dam An Se-young kompak mundur.Â
Dua tunggal puteri Jepang yakni Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara ikut mundur. Praktis persaingan papan atas tunggal puteri menyisakan Tai Tzu Ying. He Bing Jiao, Ratchanok Intanon.
Di sektor ganda puteri, jagoan China yang menempati rangking nomor satu dunia yakni Jia Yi Fan/Chen Qing Chen mundur. Nami Matsuyama/Chiharu Shida yang menjadi finalis Malaysia Masters 2022 ikut mundur.
Persaingan di sektor ganda campuran juga berkurang. Pasangan China yang fenomenal di tahun ini yakni Zeng Shi Wei/Huang Ya Qiong mundur.
Di sektor ganda putera, juara Malaysia Open Takuro Hoki/Yugk Kobayashi ikut mundur.
Mundurnya pemain unggulan di beberapa sektor membuat persaingan di Singapore Open menjadi berkurang. Dengan mundurnya sejumlah pemain top, akankah Singapore Open tetap menarik?
Tentu kita akan kehilangan aksi-aksi pemain kelas dunia yang sebelumnya kita saksikan. Akan tetapi, mundurnya para pemain unggulan tersebut masuk akal karena jadwal padat BWF.
Banyak pemain yang mengaku lelah dengan jadwal padat tersebut. Bahkan jadwal gila tersebut kerap memakan korban. Beberapa pemain Indonesia justru mengalami cedera cukup parah.
Yeremia harus tersingkir di Indonesia Open 2022 karena cedera. Shesar Hiren Rhustavito harus menepi di Malaysia Open karena cedera lutut.
Keuntungan bagi Indonesia
Meski dari sisi persaingan berkurang atau bahkan kurang menarik karena sejumlah pemain top mundur, mundurnya pemain top justru memberi keuntungan bagi Indonesia.
Juara Malaysia Masters 2022 yakni Chico Aura Dwi Wardoyo jelas diuntungkan. Chico langsung tampil di babak utama tanpa harus melewati babak kualifikasi lebih dulu. Mengingat Chico saat ini menempati ranking 45 dunia.
Chico sendiri menggantikan posisi Viktor Axelsen. Di babak 32 besar nanti, Chico akan bersua pemain muda Kanada yakni Brian Yang.
Dua wakil Indonesia lain yang langsung lolos ke babak utama yakni ganda putri Lanny Tria Mayasari/Jesita Putri Miantoro dan pasangan ganda campuran Zachariah Josiahno Sumanti/Hediana Julimarbela.
Dengan kata lain, tidak ada wakil Indonesia yang harus berjuang di babak kualifikasi.
Di sektor ganda putera, Indonesia menambah satu amunisi baru lewat Leo Rolly/Daniel Marthin. Pasangan tersebut harus menepi pada dua turnamen karena cedera.
Keuntungan lain yang didapat Indonesia jelas besar, yakni bisa mendominasi turnamen. Hal ini bisa dilihat pada Malaysia Masters 2022. Empat wakil Indonesia lolos ke final dan terjadi All Indonesian Final.
Selain itu, pasangan lain seperti Apriyani Rahayu/Siti Fadia memiliki kans besar juara. Pasalnya dua saingan berat seperti Nami Matsuyama/Chiharu Shidan dan Jia Yi Fan/Chen Qing Cheng mundur.Â
Begitu juga Rinov Rivaldy/Pihta Mentari, kans mereka untuk juara terbuka setelah Zheng Shu Wei/Huang Ya Qiong mundur. Pasangan inilah yang membuat Rinov/Pitha menjadi finalis di Malaysia Masters 2022.
Mundurnya pemain unggulan jelas akan memunculkan juara baru untuk beberapa sektor. Contohnya yang paling nyata di sektor tunggal putera. Setelah Viktor Axelsen mendominasi podium, akhirnya Chico Aura menjadi juara baru.
Begitu juga di sektor lain. Tidak menutup kemungkinan akan memunculkan juara baru. Indonesia harus memanfaatkan kondisi ini untuk bisa mendominasi turnamen.
Berkaca pada Malaysia Masters 2022 yang berhasil mengirim empat wakil di final, bukan tidak mungkin hal yang sama terjadi di Singapore Open 2022.
Pemain-pemain Indonesia harus bisa mendongkrak ranking mereka pada turnamen ini. Mengingat kans tersebut sangat terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H