Nyatanya di lapangan tidak, Chico justru memulangkan unggulan keenam tersebut dengan rubber game. Ginting menilai permainan Chico meningkat terutama dalam hal bertahan.
Di semifinal, Chico kembali berjuang dan berhasil melumat tunggal putera China Lu Guang Zu dengan rubber game.
Jika kita amati, kemenangan yang diraih Chico jelas tidak mudah. Hal itu karena sejak babak 32 besar hingga semifinal, Chico harus menyudahi laga melalui rubber game.
Selain itu, semua lawan yang dikalahkan Chico menempati ranking lebih tinggi dari Chico. Chico juga bermain spartan, meski selalu bermain rubber game sejak babak pertama, stamina Chico patut diacungi jempol.
Ia seperti tidak lelah di lapangan, bahkan laga melawan Lu Guang Zu berlangsung 86 menit. Tapi, Chico terus berjuang dan bermain agresif.
Capaian ini menjadi final kedua bagi Chico Aura sepanjang kariernya. Lawan Chico di final ialah NG Ka Long Angus, tunggal putera asal Hong Kong.
Meski secara peringkat Chico di bawah, tapi melihat perjalanan Chico di Malaysia Masters 2022 bukan tidak mungkin Chico akan meraih gelar pertamanya.Â
Bangkitnya ganda campuran
Ganda campuran menjadi sektor yang mendapat banyak sorotan. Pada tiga turnamen sebelumnya, paling mentok ganda campuran melaju sampai babak 8 besar.
Apalagi pasangan Praveen Jordan/Melati Oktavianti cedera, praktis kekuatan ganda campuran Indonesia mulai berkurang.
Akan tetapi, sektor ganda campuran kembali bangkit melalui pasangan Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari.Â