Keputusan Jordi Amat yang membela klub asal Malaysia itu mendapat sorotan dari netizen. Tidak sedikit dari netizen yang kecewa dengan keputusan Jordi Amat.
Banyak yang menilai jika keputusan Jordi Amat kurang tepat. Hal itu karena kualitas Liga Malaysia tidak jauh berbeda dengan kualitas Liga 1.
Sehingga akan berpengaruh pada peforma pemainan Jordi Amat. Selain itu, JDT juga sangat superior di Liga Malaysia sehingga lawan di liga tidak akan sebanding.
Tidak sedikit juga yang menyebut jika naturalisasi Jordi Amat adalah permainan dari agen saja. Atau Jordi Amat yang memang ingin gaji tinggi. Terbukti ia menolak tawaran klub Yunani karena soal gaji.
Selain hal itu, banyak juga yang mendesak agar PSSI membatalkan proses naturalisasi Jordi Amat. Hal itu karena tidak terlepas dengan keputusannya yang memilih bermain di Liga Malaysia.
Bagi saya, hal ini terlalu berlebihan. Apa pun pertimbangan Jordi Amat kita harus hargai dia sebagai seorang individu. PSSI selaku federasi tidak patut ikut campur dengan urusan pribadi seseorang.
Apalagi jika berbicara soal hak, tentu setiap orang yang memiliki keturunan Indonesia berhak membela Timnas Indonesia. Undang-undang pun mewadahi hal tersebut lewat jalan naturalisasi.
Terkait kepindahan Jordi Amat bagi saya tidak salah. Toh jika akhirnya kualitas permainannya menurun keputusan ada di tangan Shin Tae-yong.
Jika Shin Tae-yong menilai Jordi Amat layak membela Timnas Indonesia meski bermain di Liga Malaysia jelas tidak masalah. Pun begitu, jika nantinya Jordi Amat tak layak itu risiko.
Artinya keputusan tetap ada di tangan Shin Tae-yong. Shin Tae-yong lah yang memiliki kewenangan untuk memakai Jordi Amat atau tidak. Lalu, bagaimana jika Shin Tae-yong menolak Jordi Amat, apakah naturalisasi bisa dibatalkan?
Bagi saya tidak perlu apalagi jika melihat lagi pada aturan perundang-undangan. Saat ini, berkas naturalisasi Jordi Amat tengah masuk di Kementerian Sekretaris Negara.