Hal itu bisa kita lihat dari dua gol yang diciptakan Indonesia. Rachmat Irianto yang mengisi posisi bek kanan berhasil membuat kiper lawan melanggar dirinya dan Indonesia mendapat penalti.
Begitu juga dengan gol kedua, Rachmat Irianto yang melakukan overleaping berhasil mengirim umpan mendatar pada Witan Sulaeman. Hasilnya bola liar hasil tendangan Witan mampu dieksekusi dengan baik oleh Rachmat Irianto.
Sementara itu, Marc Klok yang berposisi sebagai gelandang bertahan memiliki tugas lain, yaitu mengisi posisi Arhan jika Arhan ikut membantu serangan.
Sejauh laga kemarin, taktik STY berjalan dengan baik dan para pemain terlihat bermain dengan santai.
Serangan balik
Meski sepanjang laga Indonesia terus ditekan, tapi Indonesia bisa mengimbangi Kuwait. Bahkan di babak pertama, khusunya menit ke-30 Indonesia mampu membuat lini pertahanan Kuwait kewalahan.
Momen serangan balik cepat menjadi kunci dalam kemenangan ini. Di menit ke-17, sebuah serangan balik yang dibangun dari lini tengah mampu membuat Kuwait kerepotan. Hanya saja tendangan Klok masih menyamping.
Tercatat beberapa peluang Indonesia didapat melalui serangan balik cepat. Bahkan, jika sentuhan akhir pemain kita lebih baik, Indonesia bisa unggul setidaknya 1-3.
Dengan hasil ini, tentu Indonesia berhasil menunjukkan jika statistik di atas kertas bisa dipatahkan dengan semangat juang tinggi. Tentu hasil ini sangat penting bahwa kita tidak seremeh itu.
Kemenangan ini sekaligus membungkam media Kuwait bahwa Indonesia tidak selemah yang mereka kira. Dengan hasil ini, Kuwait dipaksa menahan malu di hadapan publik mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H