Indonesia bersua Bangladesh dalam agenda FIFA Match Day yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung. Laga sendiri digelar Rabu, 1 Juni 2022 pukul 20.30 WIB.
Laga ini menjadi ajang pemanasan bagi skuat Shin Tae-yong sebelum kualifikasi Piala Asia yang akan digelar tanggal 8 Juni mendatang di Kuwait.
Untuk pertama kalinya, Stefano Lilipaly kembali merumput membela timnas Indonesia setelah di ajang SEA Games 2021 dan Piala AFF 2020 absen.Â
Laga ini juga menjadi spesial karena dihadiri secara langsung oleh suporter. Tentu ini menjadi momen yang penting. Mengingat hampir 2 tahun ajang olahraga di Indonesia tidak dihadiri suporter.
Laga sendiri relatif imbang, terutama di awal menit ke-10. Pemain kita kesulitan mengembangkan permainan karena pressing tinggi pemain Bangladesh.
Indonesia mendapat peluang di menit ke-12. Melalui aksi individu, Saddil Ramdani berhasil melesakan tembakan ke gawang Bangladesh. Namun tendangan Saddil masih bisa ditepis kiper.
Satu menit berselang, giliran Irfan Jaya yang medapat peluang melalui sepakan keras di luar kotak penalti. Sayang tendangan Irfan masih melambung di atas mistar gawang.
Lilipaly yang bermain di posisi belakang striker medapat peluang emas di menit ke-20. Saddil berhasil mengirim umpan terobosan ke lini pertahnan Bangladesh. Akan tetapi, tendangan Lilipaly masih bisa diblok kiper lawan.
Indonesia sebetulnya menguasai permainan. Namun anak asuhan STY kesulitan membongkar lini pertahanan Bangladesh. Di luar itu, pemain bertahan Bangladesh bermain begitu disiplin.
Hingga turun minum skor masih sama kuat 0-0. Sayangnya Indonesia harus kehilangan Asnawi di babak pertama akibat cedera hamstring.
Di babak kedua, Indonesia langsung tancap gas. Rachmat Irianto berhasil mengirim umpan pada Irfan Jaya. Lagi-lagi Irfan belum bisa memaksimalkan peluang. Kali ini tendangannya masih bisa diblok.
Indonesia kembali mendapat peluang di menit ke-58 melalui sepakan M. Rafli. Sayang tendangan Rafli masih di atas mistar gawang.
Indonesia tidak menurunkan tempo permainan. Di sisi lain, pemain kita masih cukup kesulitan menembus pertahanan Bangladesh yang solid.
STY merombak pemain di menit ke-64. Marselino, Dewangga, dan Dimas Drajad masuk menggantikan Irianto, Arhan, dan Rafli.
Indonesia kembali mendapat peluang di menit ke-65 melalui skema tendangan bebas. Saddil Ramdani berhasil mengirim umpan ke dalam kotak penalti Bangladesh. Hanya saja sundulan Lilipaly mampu digagalkan kiper lawan.
Indonesia sebetulnya berhasil mencetak gol melalui skema serangan yang apik. Hanya saja Dimas Drajad berada dalam posisi ofside sehingga gol haris dianulir.
Indonesia bermain di setengah lapangan Bangladesh. Sementara Bangladesh tetap bermain defensif dan hanya mengandalkan serangan balik.
Di menit ke-84, Bangladesh mendapat peluang melalui pemain nomor 17. Namun tendangannya masih lemah dan bisa diamankan oleh Nadeo.
Dua menit berselang, umpan lambung Marc Klok ke lini pertahanan Bangladesh mampu disundul Dimas Drajad. Hanya saja sundulan Dimas masih tipis di atas mistar gawang.
Indonesia sebetulnya mendapat cukup banyak peluang untuk mencetak gol. Hanya saja penyelesaian akhir masih kurang baik.
Di sisi lain, pemain Bangladesh bermain begitu ngotot dan menerapkan pressing tinggi sepanjang laga. Hingga laga usai, skor 0-0 tidak berubah.
Tentu hasil ini tidak diinginkan, mengingat secara ranking Bangladesh berada di bawah kita. Namun, laga ini semoga menjadi bahan evaluasi bagi STY untuk kualifikasi Piala Asia nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H