Di babak kedua, Indonesia langsung tancap gas. Rachmat Irianto berhasil mengirim umpan pada Irfan Jaya. Lagi-lagi Irfan belum bisa memaksimalkan peluang. Kali ini tendangannya masih bisa diblok.
Indonesia kembali mendapat peluang di menit ke-58 melalui sepakan M. Rafli. Sayang tendangan Rafli masih di atas mistar gawang.
Indonesia tidak menurunkan tempo permainan. Di sisi lain, pemain kita masih cukup kesulitan menembus pertahanan Bangladesh yang solid.
STY merombak pemain di menit ke-64. Marselino, Dewangga, dan Dimas Drajad masuk menggantikan Irianto, Arhan, dan Rafli.
Indonesia kembali mendapat peluang di menit ke-65 melalui skema tendangan bebas. Saddil Ramdani berhasil mengirim umpan ke dalam kotak penalti Bangladesh. Hanya saja sundulan Lilipaly mampu digagalkan kiper lawan.
Indonesia sebetulnya berhasil mencetak gol melalui skema serangan yang apik. Hanya saja Dimas Drajad berada dalam posisi ofside sehingga gol haris dianulir.
Indonesia bermain di setengah lapangan Bangladesh. Sementara Bangladesh tetap bermain defensif dan hanya mengandalkan serangan balik.
Di menit ke-84, Bangladesh mendapat peluang melalui pemain nomor 17. Namun tendangannya masih lemah dan bisa diamankan oleh Nadeo.
Dua menit berselang, umpan lambung Marc Klok ke lini pertahanan Bangladesh mampu disundul Dimas Drajad. Hanya saja sundulan Dimas masih tipis di atas mistar gawang.
Indonesia sebetulnya mendapat cukup banyak peluang untuk mencetak gol. Hanya saja penyelesaian akhir masih kurang baik.
Di sisi lain, pemain Bangladesh bermain begitu ngotot dan menerapkan pressing tinggi sepanjang laga. Hingga laga usai, skor 0-0 tidak berubah.