Di tahun 2019, Indonesia kembali masuk final. Sayang, Indonesia harus kalah dari Vietnam di partai final dan mendapat medali perunggu.
Di tahun ini, Indonesia harus kembali puasa setelah kalah dari Thailand dengan skor 1-0. Praktis, Indonesia hanya bisa meraih perunggu.
Dalam perebutan medali perunggu nanti, Indonesia harus bersua dengan Malaysia. Di semifinal, Vietnam mampu unggul dari Malaysia dengan skor 1-0.
Sepak bola merupakan satu-satunya cabor yang sangat kita nantikan untuk mendapat medali emas. Sudah lama cabor sepak bola Indonesia tidak menyumbang emas di SEA Games.
Sudah tiga puluh tahun lebih kita puasa medali emas, dan kini kita harus kembali berpuasa. Tentu masyarakat rindu dengan juara.
Bahkan, ketika Indonesia menjadi juara umum SEA Games di Jakarta lalu, sepak bola hanya meraih perak. Meski menjadi juara, rasanya tidak lengkap jika cabor sepak bola tidak juara.
Segenap masyarakat Indonesia rindu timnas sepak bola juara. Entah itu di SEA Games maupun di Piala AFF. Entah berapa lama lagi kita harus menunggu.
Satu hal yang jelas, untuk menciptakan timnas yang kuat butuh proses yang panjang. Salah satu contoh yang nyata adalah Vietnam.
Di tahun 2017, kita bisa mengimbangi bahkan unggul dari Vietnam. Saat ini, kita tertinggal. Itu artinya sepak bola kita hanya jalan di tempat.
Selain itu, faktor lain yang menyokong agar timnas kuat ialah kualitas liga domestik. Di ASEAN sendiri, liga Thailand sejauh ini menjadi liga terbaik.
Hal itu berbanding lurus dengan kualitas timnas mereka. Dua sektor itu menjadi PR besar bagi pengurus PSSI. Menyiapkan timnas berperstasi tidak hanya dari hulu saja, yaitu pelatih.