Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kasus Safa Space dan Masifnya Kebudayaan Korea di Dalam Negeri

19 Mei 2022   11:21 Diperbarui: 19 Mei 2022   17:15 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bintang Korea ini representasi jenis kulit yang diinginkan banyak orang Indonesia: putih, mulus, bersinar. Mewakili satu keyword yang kerap dipakai dalam industri skincare yaitu glowing.

Fans K-Pop dikenal loyal, mereka rela membeli merchandise sang idola. Contoh yang nyata ya BTS Meal.

Keberhasilan hallyu tidak lepas dari dukungan pemerintah Korea sana. Bahkan mereka yang berkontribusi bagi negara tidak wajib militer, salah satunya dengan mempopulerkan budaya Korea.

Pemerintah di sana juga membatasi budaya barat. Sehingga mau tidak mau, masyarakat Korea harus menciptakan hiburan sendiri.

Jadi, fenomena Safa dan Mba Sabrina adalah bagian dari hallyu. Mereka amat loyal dengan sang idola. Meski begitu, mengidolakan seseorang ya sewajarnya.

Pemujaan berlebihan jelas tidak sehat dan harus dihindari. Jika pembaca bertanya siapa oppa favorit saya, sejauh ini ya Shin Tae-yong hehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun