Manga Tokyo Revengers chapter 252 telah rilis. Ada beberapa kejadian yang menjadi sorotan dalam chapter terbarh kali ini. Nah, tanpa berlama-lama lagi, berikut ulasan Tokyo Revengers chapter 252.
Judul chapter terbaru kali ini ialah bring back. Chapter dibuka dengan pertarungan antara Pehyan melawan anggota Kantou Manji.
Di dalam gambar terlihat Pehyan tengah melawan beberapa anggota Kantou Manji. Namun, Pehyan kurang fokus karena memerhatikan Pah-Chin yang akan melawan Mikey.
Di sela-sela pertarungan, Pehyan berteriak pada Pah-Chin agar tidak kalah melawan Mikey. Pah-Chin hanya perlu melakukan apa yang biasa ia lakukan.
Panel kemudian berganti pada Pah Chin dan Mikey. Pah-Chin menyebut jika ia terakhir kali menantang Mikey saat kelas satu. Di sisi lain, Mikey menyebut jika Pah-Chin ingin mati, maka bersiaplah.
Mikey kemudian melepaskan jaket Kantou Manji. Sejurus kemudian, Pah-Chin siap menyerang Mikey dan mengayunkan pukulan ke arah Mikey seraya berkata "bring it on."
Panel kemudian berganti pada Hanma Shuuji yang berhasil mengalahkan Akkun dan Hakkai. Yanh tersisa hanya Mitsuya dan Chifuyu.
Dilihat dari ekspresi keduanya, Chifuyu dan Mitsuya terlihat kehabisan tenaga untuk melawan Hanma yang baru saja turun. Di sisi lain, Hanma berharap pada Mitsuya dan Chifuyu untuk bisa "menghiburnya."
Panel kemudian berganti pada Benkei yang tengah menghajar Kokonoi. Benkei mempertanyakan mengapa Kokonoi justru membela Inupi.
Pada intinya, Benkei kecewa pada Kokonoi seharusnya Kokonoi berada di sisi Benkei untuk membantu pertarungan kali ini. Hanya saja Kokonoi justru lebih memilih Inupi yang notabene adalah musuh.
Mendengar hal itu, Kokonoi Hajime langsung menjawab pertanyaan Benkei. Kokonoi menyebut jika mulai saat ini, dirinya secara resmi keluar dari Kantou Manji.
Inupi kemudian meminta maaf pada Kokonoi karena telah mengambil keputusan itu. Di sisi lain, Kokonoi menyebut jika dirinya yang seharusnya meminta maaf.
Kokonoi menyebut jika dia selalu melihat Akane dalam diri Inupi. Hanya saja ia tidak bisa menerimanya. Kokonoi juga tidak bisa menerima kematian Akane.
Itulah sebabnya ia memilih lari dan gila akan uang. Kokonoi percaya jika uang adalah jawaban dari semua masalah yang ia hadapi.
Kokonoi kemudian menyebut jika Inupi tidak pernah menyerah padanya dan selalu mengikutinya. Kokonoi kemudian berniat melupakan Akane karena Inupi menjadi sosok yang dapat menggantikannya.
Inupi menyebut jika dalam pertarungan melawan Wakasa dan Benkei akan sulit. Kemenangan melawan mereka berdua sangat tipis. Inupi kemudian meyakinkan kembali ucapan Kokonoi.
Jika Kokonoi berada di sisi Inupi, maka itu akan menjadi keputusan yang salah. Namun, Kokonoi meyakinkan jika keputusannya memilih teman sejati tidak salah.
Mendengar hal itu, Inupi hanya tersenyum. Kokonoi kemudian mengajak Inupi untuk jatuh ke "neraka" bersama-sama. Tentu neraka di sini bukan dalam arti yang sebenarnya.
Neraka yang dimaksud ialah pertarungan melawan Wakasa dan Benkei. Duo legenda Black Dragon yang terkenal akan kekuatannya.
Panel kemudian berganti pada pertarungan antara Mikey melawan Pah-Chin. Terlohat sangat jelas betapa jauh perbandingan kekuatan keduanya.
Pah-Chin babak belur, hidungnya mengeluarkan darah. Sementara Mikey tidak terluka sama sekali atau bahkan belum berkeringat.Â
Pah-Chin kemudian menyerang Mikey. Dengan mudah Mikey mampu menghindar serangan tersebut. Di sisi lain, Pah-Chin mengucapkan terima kasih pada Mikey karena telah mengundangnya menjadi bagian Touman.
Pah-Chin juga menyebut ia mengikuti Mikey agar Touman menjadi lebih baik. Dengan sikap dinginnya, Mikey tanpa ampun menendang perut Pah-Chin dengan lututnya.
Serangan telak tersebut membuat Pah-Chin tidak berdaya. Pah-Chin kemudian bangkit, dengan sisa tenaga yang dimiliki Pah-Chin berusaha menyerang Mikey.
Serangan lemah tersebut berhasil dibaca oleh Mikey, dan tidak lama kemudian Mikey menendang leher Pah-Chin dengan tendangan khas milikya.
Akan tetapi, Pah-Chin masih tetap berdiri meski hidungnya mengeluarkan darah. Kondisi itu membuat anggota Kantou Manji heran, hal itu karena Pah-Chin masih mampu menahan tendagan Mikey, bahkan ia masih berdiri meski kaki Mikey masih berada di pundaknya.
Pah-Chin menyebut jika dirinya tidaklah pintar sehingga ia tidak tahu rencana Mikey seperti apa. Pah-Chin melanjutkan hanya ingin membuat Mikey senyum.
Sekarang, Pah-Chin telah berhasil membuat Mikey tersenyum. Setelah itu, Pah-Chin kemudian bertanya, "Mikey, apakah kamu senang sekarang?"
Pah-Chin pun terjatuh, sedangkan Mikey masih dengan sikap dinginnya. Pehyan hanya bisa menangis. Itulah akhir dari perlawanan Pah-Chin. Meski kalah, Pah-Chin tetap melakukan yang terbaik agar bisa membuat Mikey tersenyum.
Itulah untuk ulasan kali ini, jika ingin membaca manganya dalam bahasa Indonesia, kamu bisa mencarinya di fanbase atau grup manga.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI