Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sedekah: Ibadah yang Memperkuat Nilai Sosial

27 April 2022   20:46 Diperbarui: 27 April 2022   20:54 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustarsi sedekah. | Source: liputan6.com

Setiap harta yang kita miliki, ada hak orang lain yang wajib kita penuhi.

Puasa merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat islam. Perintah puasa sendiri tercantum dalam surat Al-baqarah ayat 183.

Selain menaikkan sisi spiritual, dalam hal ini ibadah secara vertikal kepada Allah SWT, puasa juga erat kaitannya dengan hubungan sesama manusia.

Nilai yang bisa kita ambil dalam ibadah puasa ialah dari sisi sosial. Puasa tak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tapi menaikkan rasa empati.

Ketika kita berpuasa, tentu kita merasa lapar dan haus. Sedangkan di luar sana, banyak yang mengalami hal demikian bahkan di luar bulan ramadhan.

Untuk itulah puasa menjadi momen yang pas untuk bersedekah pada orang lain. Hal itu karena kita merasakan hal yang sama yaitu lapar dan haus.

Merasakan lapar dan haus seharusnya mendorong kita agar ingin memberi. Inilah sisi sosial dari ibadah puasa. Ibadah tak hanya sebatas hubungan dengan Allah semata.

Akan tetapi, ibadah yang baik ialah harus memberi manfaat bagi orang lain. Secara hukum, sedekah itu sunah. Artinya bagi mereka yang mampu sebaiknya sedekah.

Terlebih lagi di bulan ramadhan, di mana ibadah sunah pahalanya akan sama dengan ibadah wajib. Artinya, setiap kebaikan yang kita lakukan pahalanya akan dilipatgandakan.

Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah adalah seorang yang murah hati, akan tetapi di bulan ramadhan jauh lebih murah hati lagi.

"Rasulullah SAW adalah orang paling murah hati. Ia semakin murah hati di bulan Ramadhan," (HR al-Bukhari dan Muslim).

Kita sebagai umat rasulullah sebaiknya mengikuti ajaran beliau. Selain itu, sedekah tidak hanya bernilai dari sisi spiritual saja akan tetapi dari sisi sosial.

Sedekah bisa memberi manfaat bagi mereka yang membutuhkan. Inilah keutamaan dari sedekah itu sendiri. Apalagi di bulan ramdhan sangat dianjurkan.

Bahkan, jika kita memberi sedekah pada orang yang berpuasa, maka pahala yang kita dapat sama seperti orang berpuasa tanpa mengurangi pahala yang bersangkutan.

Selain itu, ada beberapa keutamaan sedekah di bulan ramadhan. Di antaranya:

Pertama, seperti yang sudah disinggung di atas, salah satu keutamaan sedekah di bulan ramadhan ialah dari sisi pahala. 

Jika kita bersedekah di bulan ramadhan, misalnya memberi makanan pada orang yang berpuasa, maka pahalanya sama dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala yang bersangkutan.

Kedua, sedekah di bulan ramadhan dapat menjauhkan diri kita dari api neraka. Hal ini tertuang dalam sebuah hadits Bukhari dan Muslim.

"Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah." (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Ketiga, sedekah akan mempererta rasa persaudaraan. Tentu saja di balik harta yang kita miliki, ada hak orang lain yang harus kita penuhi.

Salah satu cara untuk memenuhi itu ialah dengan sedekah. Sedekah adalah salah satu cara untuk mensucikan harta kita selain dengan zakat.

Selain itu, alangkah baiknya jika sedekah yang kita berikan tidak diumbar-umbar di media sosial. Hal itu karena bisa jatuh pada perbuatan riya.

Hal itu tentu saja akan menjauhkan kita dari pahala sedekah itu sendiri. Apalagi, jika sedekah menjadi konten di media sosial. Tentu di sini menjadi ambigu, apakah sedekah semacam itu benar-benar tulus atau tidak.

Namun yang jelas, tidak semua kegiatan ibadah harus didokumentasikan. Tentu kita familiar dengan istilah tangan kanan memberi, tangan kiri tak tahu.

Selain itu, sedekah tidak hanya menjadi ibadah milik orang kaya saja. Sedekah tidak hanya dengan materi, senyum yang tulus pun termasuk sedekah.

Menyingkirkan duri di jalanan pun termasuk sedekah. Perbuatan kecil seperti itu jelas memberi manfaat bagi orang lain. Satu hal yang jelas, besar atau kecilnya sedekah bukan menjadi ukuran.

Akan tetapi ketulusan melakukan sedekah itu sendiri yang menjadi utama. Untuk itu, di momen yang suci ini semoga rasa persaudaraan antarsesama meningkat.

Sehingga orang berduyun-duyun untuk sedekah. Selain mendapat pahala, maka dari sisi sosial kita akan mendapat kepuasaan karena telah berbagi.

Sedekah tidak akan mengurangi pahala, justru sebaliknya. Hitungan sedekah tidak sama dengan matematika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun