Selain itu, alangkah baiknya jika sedekah yang kita berikan tidak diumbar-umbar di media sosial. Hal itu karena bisa jatuh pada perbuatan riya.
Hal itu tentu saja akan menjauhkan kita dari pahala sedekah itu sendiri. Apalagi, jika sedekah menjadi konten di media sosial. Tentu di sini menjadi ambigu, apakah sedekah semacam itu benar-benar tulus atau tidak.
Namun yang jelas, tidak semua kegiatan ibadah harus didokumentasikan. Tentu kita familiar dengan istilah tangan kanan memberi, tangan kiri tak tahu.
Selain itu, sedekah tidak hanya menjadi ibadah milik orang kaya saja. Sedekah tidak hanya dengan materi, senyum yang tulus pun termasuk sedekah.
Menyingkirkan duri di jalanan pun termasuk sedekah. Perbuatan kecil seperti itu jelas memberi manfaat bagi orang lain. Satu hal yang jelas, besar atau kecilnya sedekah bukan menjadi ukuran.
Akan tetapi ketulusan melakukan sedekah itu sendiri yang menjadi utama. Untuk itu, di momen yang suci ini semoga rasa persaudaraan antarsesama meningkat.
Sehingga orang berduyun-duyun untuk sedekah. Selain mendapat pahala, maka dari sisi sosial kita akan mendapat kepuasaan karena telah berbagi.
Sedekah tidak akan mengurangi pahala, justru sebaliknya. Hitungan sedekah tidak sama dengan matematika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H