Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Nabi Muhammad SAW, Role Model Segala Aspek Kehidupan

13 April 2022   21:11 Diperbarui: 16 April 2022   01:45 3215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kitab suci Al Quran dan tasbih. (sumber: FREEPIK via kompas.com)

Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu).

Hadist itulah yang menjadi pembuka kitab Akhlaq yang saya pelajari ketika mengaji waktu dulu. Bukan tanpa sebab, Allah mengutus Nabi Muhammad SAW tidak hanya untuk syiar agama islam, tapi untuk menyempurnakan akhlaq.

Maka di dalam diri rasulullah terdapat sifat-sifat mulia yang harus kita teladani. rasulullah SAW adalah gambaran akhlaq sempurna, dan kita sebagai umatnya hendaknya meneladaninya.

Di dalam diri rasullah sendiri sudah ada suri tauladan yang baik. Hal itu sudah termaktub dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 21. 

Selain itu, rasullah adalah gambaran sempurna yang patut kita jadikan contoh dalam kehidupan. Bahkan, rasullah SAW merupakan role model setiap orang dengan berbagai macam profesi.

Sebagai individu, rasulullah SAW memberi contoh nyata bagaimana syiar agama islam yang begitu baik. Ada satu kisah yang masih saya ingat sampai hari ini, kisah ini dituturkan oleh guru mengaji saya.

Ketika rasulullah hendak pergi ke mesjid untuk shalat berjamaah, ada seseorang yang benci pada beliau. Bahkan kebencian itu luar biasa, setiap rasulullah SAW lewat ke depan rumahnya, rasulullah SAW selalu diludahi.

Akan tetapi, rasulullah tidak pernah lewat ke jalan lain. Tetap saja lewat ke depan rumah orang yang meludahinya. Maka, setiap waktu shalat tiba, rasulullah SAW pasti diludahi.

Suatu ketika, orang yang meludahi rasulullah SAW tidak ada. Untuk pertama kalinya rasulullah tidak diludahi. Tapi, rasulullah merasa heran dan bertanya ke manakah orang yang meludahinya.

Ternyata, orang tersebut sakit. Apa yang terjadi? Saat itu juga rasulullah langsung menjenguk orang tersebut. Dan rasulullah adalah orang pertama yang menjenguknya.

Di sinilah si peludah menangis karena mulianya akhlaq rasulullah SAW. Tidak ada rasa dendam padanya. Saat itulah ia memutuskan untuk masuk islam.

Inilah cara dakwah rasulullah SAW yang begitu mulia. Tidak ada paksaan apa pun, rasulullah hanya memberi contoh apa itu islam yang sebenarnya. 

Dari kisah di atas, sebesar apa pun orang membenci kita, hendaknya kita tidak boleh memiliki rasa dendam. Meski sulit, akan tetapi menjadi pendendam jelas tidak baik.

Rasulullah SAW adalah role model lintas generasi dan zaman. | Source: Haibunda
Rasulullah SAW adalah role model lintas generasi dan zaman. | Source: Haibunda

Sebagai seorang kepala keluarga dan suami, rasulullah SAW juga memberi contoh bagaimana menjadi suami dan ayah yang baik dan benar. 

Meskipun sebagai pemimpin ummat, rasulullah tidak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai kepala keluarga. Beliau, bahkan sering membantu urusan rumah tangga sang istri.

Menurut Aisyah RA seperti yang diriwayatkan Bukhari, nabi tidak merasa risih ketika menyibukkan diri dalam urusan rumah tangga.

Misalnya menjahit baju sobek, Rasulullah menjahit sendiri baju-bajunya yang sobek tanpa melibatkan sang istri. Rasulullah juga tidak canggung untuk menyapu lantai, memerah susu kambing, hingga belanja ke pasar.

Selain itu, Rasulullah juga merupakan seorang suami yang mesra. Rasullah bahkan tidak segan membukakan pintu untuk sang istri, mencium kening istri ketika hendak pergi, dan masih banyak lagi. Pada intinya, rasulullah memosisikan istri sebagai ratu.

Di luar itu, rasulullah adalah sosok pemimpin yang Amanah alias dapat dipercaya. Semua tutur kata, maupun sikap yang ditunjukkan oleh rasulullah tidak pernah ingkar.

Sikap inilah yang jarang kita temui pada sosok pemimpin saat ini. Banyak pemangku kekuasaan negeri ini justru tidak amanah sebagaimana dicontohkan rasulullah.

Bahkan, tidak sedikit dari mereka justru memperkaya diri sendiri alias korupsi. Hal itu jelas tidak mencerminkan sikap amanah rasulullah.

Padahal, sebelum para pejabat tersebut dilantik, mereka telah disumpah atas nama agama masing-masing. 

Tentu saja sumpah tersebut sakral dan sebagai orang yang beragama sejatinya memegang teguh sumpah tersebut. 

Akan tetapi, jika ada kesempatan dan niat yang tidak lurus, maka potensi untuk melakukan korupsi tidak bisa dicegah.

Hal ini jelas bertentangan dengan sikap rasulullah, bahkan beliau tidak segan memotong tangan anaknya sendiri jika kedapatan mencuri. Inilah sikap integritas yang patut kita contoh.

Tentu masih banyak lagi sikap rasulullah yang harus kita teladani. Di luar itu semua, rasulullah adalah contoh ideal bagi umat manusia dengan latar belakang beragam.

Bagi rakyat biasa, setidaknya kita bisa mencontoh sikap rasulullah sebagai individu, makhluk sosial dan makhluk tuhan.

Jika anda adalah seorang ayah dan kepala keluarga, maka anda bisa mencontoh bagaiamana rasulullah memimpin keluarga.

Jika anda adalah seorang pemimpin, maka anda bisa meneladani sikap kepemimpinan rasulullah. Itulah sebabnya mengapa rasulullah adalah role model lintas zaman dan lintas generasi.

Siapa pun anda, latar belakangnya apa, profesinya apa, kita bisa meneladani semuanya pada diri rasulullah. Hal itu karena di dalam diri rasulullah sendiri sudah ada sikap uswatun hasanah alias suri tauladan yang baik.

Untuk itu, kita sebagai umat rasulullah hendaknya menjadikan beliau sebagai role model, entah itu dalam sikap individu, sosial, maupun bernegara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun