Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meramal Masa Depan dengan Pendekatan Sains

29 Maret 2022   11:59 Diperbarui: 29 Maret 2022   13:58 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi futurologi. | Source: Lipi.go.id

Siapa yang tidak senang dengan kartun? Dari mulai anak kecil hingga dewasa tentu pernah menonton kartun. Ceritanya yang ringan membuat film kartun mudah untuk dipahami.

Selain itu, film kartun pada umumnya menyajikan cerita yang menghibur. Itu sebabnya eksistensi film kartun tidak redup hingga saat ini. Tapi, apa jadinya jika adegan dalam film kartun justru menjadi kenyataan di masa depan?

Salah satu series kartun yang menjadi sorotan adalah The Simpsons. Salah satu adegan dalam The Simpsons yang tayang 24 tahun silam terjadi hari ini yaitu konflik antara Rusia dengan Ukraina.

Episode yang berujudul "Simpson Tide" tayang pada tahun 1998. Dalam episode itu, tokoh utama dalam serial ini yaitu Homer bergabung sebagai awak angkatan laut di Amerika Serikat.

Dalam latihan militer, Homer secara tidak sengaja membuat kapten kapal yang sedang berada di dalam lajur torpedo, dilesatkan hingga menabrak kapal selam Rusia di perairan negara tersebut.

Kejadian kemudian berlanjut dalam sidang PBB. Di dalam sidang itu, dalam pengakuan Rusia, sebenarnya Uni Soviet belum pecah dan tentu Ukraina masih menjadi bagian Soviet.

Kartun The Simpson diyakini telah meramal konflik antara Rusia Ukraina. | Source: KOMPAS.COM
Kartun The Simpson diyakini telah meramal konflik antara Rusia Ukraina. | Source: KOMPAS.COM

Adegan kemudian beralih pada benteng Kremlin yang dipenuhi bendera Uni Soviet. Parade yang awalnya menyenangkan berubah mencekam ketika tank dan para tentara bersiap siaga dengan senjata.

Tidak hanya itu, tembok Berlin yang rubuh didirikan kembali dan dijaga oleh prajurit. Di sisi lain, jenasah Vladimir Lenin yang sudah mati kemudian bangkit kembali seperti zombie seraya menyebut "hancurkan kapitalisme."

Episode tersebut ramai diperbincangkan oleh warganet dan dinilai sesuai dengan kejadian ini. Menanggapi hal itu, sang animator yaitu Al Jean menyebut sangat sulit untuk diprediksi.

Namun, di lain kesempatan, Al Jean lahir pada tahun 1961 di mana ia begitu dihantui dengan Uni Soviet. Pada intinya, Uni Soviet menjadi momok yang menakutkan bagi Al Jean.

Saya benci mengatakannya, tapi saya lahir pada tahun 1961, jadi 30 tahun hidup saya bersama momok Uni Soviet. Jadi, bagi saya, sayangnya ini lebih merupakan norma daripada prediksi. Kami baru saja menyadari semuanya akan menjadi buruk. Ujar Al Jean (liputan6.com

Serial The Simpsons memang selalu membuat heboh dunia dan bukan kali ini saja berhasil memprediksi kejadian di masa depan. Beberapa episode yang tayang di The Simpson justru menjadi nyata di masa depan.

Misalnya terpilihanya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, kejadian 11 September, hingga virus ebola yang melanda Afrika.

Tentu menjadi pertanyaan, mengapa kartun The Simpson bisa dengan akurat memprediksi masa depan? Apakah masa depan bisa dihitung secara ilmiah? Tentu ini menjadi pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

Meramal Masa Depan

Tentu di negara kita sebagain masyarakat masih percaya dengan kemampuan seseorang yang bisa melihat masa depan. Orang tersebut biasanya memiliki kemampuan supranatural.

Jadi, pandangan akan kejadian di masa depan murni dibuat dari sisi supranatural saja. Tentu tudak ada pendekatan saintifik akan hal ini dan kebenarannya bisa saja tidak akurat.

Lalu, apa jadinya jika prediksi yang digunakan menggunakan pendekatan ilmiah? Apakah masa depan bisa dibaca dengan metode seperti itu?

Untuk “meramal” masa depan, ternyata sudah ada satu ilmu pengetahuan yang mempelajari soal ini. Ilmu tersebut ialah fututologi. Futurologi berasal dari kata future yang berarti masa depan dan logos yang berarti ilmu.

Jadi bisa dikatakan futurologi adalah ilmu yang mempejari masa depan. Atau bisa disebut juga sebagai riset yang berkaitan dengan masa depan.

Hal itu bisa melingkupi seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari teknologi, sosial, ekonomi, pendidikan, hingga politik. Dalam sejarahnya, pemikiran masa depan telah dipikirkan sejak zaman dahulu.

Misalnya situs-situs yang ada pada zaman dahulu seperti piramida di Mesir, mereka melakukan hal itu demi kelangsungan peradaban mereka di masa depan.

Dalam sisi politik misalnya, Plato dalam bukunya yang terkenal yaitu republik menggambarkan tatanan masyarakat di masa depan. Begitu juga dengan konsep demokrasi yang dipakai pada saat itu. Kini demokrasi menjadi mazhab politik yang dipakai hampir di seluruh dunia.

Futurologi didasarkan pada rasa ingin tahu manusia akan masa depan. Berbeda dengan ramalan yang meggunakan pendekatakan supranatural, futurologi menggunakan metode saintifik. 

Data yang digunakan meliputi kejadian masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Dasar pemikiran yang digunakan adalah, apa yang akan terjadi di masa depan erat kaitannya dengan masa lalu, dan masa sekarang.

Hal ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pemikiran determinisme yang tidak percaya akan adanya kehendak bebas. Apa yang terjadi hari ini adalah rangkaian peristiwa yang terjadi di masa lalu.

Perubahan yang paling terasa adalah dari sisi teknologi, kemajuan teknologi tidak bisa lepas dari apa yang ditinggalkan di masa lalu yang kemudian terjadi di masa kini. Tentu hal itu didasarkan pada fakta dan data yang terjadi di masa tersebut.

Seorang ilmuwan bernama Alvin Toffler pada tahun 1970 pernah meramalkan jika masa depan akan berubah seiring berkembangnya teknologi, dan yang paling cepat memengaruhi dunia adalah informasi.

Ramalannya terbukti, saat ini manusia dengan mudahnya menikmati informasi melalui berbagai platform seperti media sosial, internet, dan televisi yang mau tidak mau mengubah hidup manusia.

Jika dulu interaksi sosial harus bertatap muka dan terbatas pada jarak dan waktu, dengan adanya internet interaksi sosial bisa dilakukan kapan saja.

Dengan demikian, kita bisa memprediksi kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Beberapa film fiksi ilmiah kerap menggambarkan bagaimana masa depan akan terjadi.

Misalnya di masa depan nanti peran robot akan jauh lebih dominan daripada manusia. Kesimpulan itu tentu bisa didapat dari data yang terjadi pada masa kini.

Dengan perkembangan teknologi yang maju saat ini, hal tersebut bisa saja terjadi. Metaverse yang kita bicarakan saat ini adalah salah satu bentuk masa depan yang akan kita hadapi.

Pemikiran awal metaverse sendiri sudah ada sejak tahun 1992 dalam novel fiksi ilmiah karangan Neal Stephenson. Akan tetapi, ramalan masa depan tersebut bisa saja terjadi dengan teknologi saat ini.

Homo Deus karangan Youval Noah Harari adalah buku yang menggambarkan masa depan umat manusia seperti apa. Di dalam buku tersebut, teknologi berkembang begitu pesat sehingga manusia seolah-olah menjadi seperti dewa.

Di masa depan, rekayasa genetika dan kecerdasan buatan akan terjadi. | Source: pixabay
Di masa depan, rekayasa genetika dan kecerdasan buatan akan terjadi. | Source: pixabay

Harari menyinggung soal kecerdasan buatan dan rekayasa genetika, hal yang hanya terjadi di film fiksi ilmiah diyakini akan terjadi di masa depan. Tentu saja kesimpulan itu didapat dari studi yang panjang dari sejarah, masa kini, lalu masa depan.

Nah, kembali pada kartun The Simpson, mengapa bisa dengan tepat memprediksi konflik Rusia Ukraina karena bisa saja menggunakan metode seperti ini. 

Al Jean yang pada saat itu hidup di bawah bayang-bayang Uni Soviet merasa ketakutakn. 

Jadi, mengapa ia bisa memprediksi kejadian Rusia saat ini adalah berdasarkan pada kejadian masa lalu, ia hidup di bawah perang dingin, dan akhirnya seperti yang terjadi saat ini. Itu hanya spekulasi penulis saja. 

Menyiapkan Masa Depan

Berpijak pada pemikiran futurologi yang ternyata mirip dengan determinisme, itu artinya kita bisa menyiapkan masa depan setidaknya untuk diri sendiri.

Corak pemikiran determinisme dan futurologi adalah kaitan antara masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.

Begitu juga dengan kita, masa lalu adalah informasi yang sangat penting dan bisa dijadikan bahan pembelajaran oleh kita.

Di masa kini, kita tidak boleh mengulangi kejadian masa lalu yang merugikan diri kita, maka masa depan yang kita nantikan akan lebih baik.

Jika masa depan bisa kita siapkan, tentu kita harus berbenah diri karena kejadian atau peristiwa yang terjadi hari ini akan berpengaruh untuk masa depan nanti.

Pada intinya, kita harus menjadi pribadi yang berbeda setiap harinya. Maksud berbeda di sini adalah lebih baik dari kemarin, dengan begitu maka masa depan yang kita impikan bisa terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun