Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Blunder Ceramah Oki Setiana Dewi dan Kasus KDRT yang Memprihatinkan

4 Februari 2022   09:32 Diperbarui: 4 Februari 2022   09:35 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Okin Setiana Dewi (Instagram @okisetianadewi). | via: KOMPAS.com

KDRT menjadi topik hangat di jagat twitter kemarin. Bahkan, KDRT nangkring di trending topik. Karena penasaran, saya mencari tahu, siapa gerangan yang melakukan KDRT sampai menjadi topik pembicaraan di twitter. 

Ternyata setelah dicari, saya menemukan video ceramah Oki Setiana Dewi. Seingat saya, Mba Oki adalah pembawa acara di acara islami. Saya sendiri tidak tahu sejak kapan beliau turun di dunia dakwah. 

Digiring oleh rasa penasaran, akhirnya saya membuka video tersebut. Kurang lebih seperti ini isi ceramahnya. 

Dalam ceramah tersebut, Mba Oki bercerita, katanya kisah nyata yang terjadi di Jedah. Tidak lupa dalam video itu diiringi musik piano yang familiar di telinga. 

Mba Oki menyebut, ada sepasang suami istri tengah bertengkar, sang suami marah dan akhirnya menampar wajah istri. Si istri menangis, tiba-tiba terdengar suara bel pintu. 

Sang istri kemudian membuka pintu dan di luar ada kedua orang tuanya. Melihat mata anaknya sembab, akhirnya salah satu dari mereka menanyakan hal itu. 

Di sisi lain, sang istri menyebut matanya yang sembab karena berdoa kepada Allah dan ingin bertemu kedua orang tuanya karena sudah lama tidak bertemu. 

Mendengar penjelasan itu, hati sang suami luluh oleh kebaikan istrinya yang dinilai menutupi aib. Bahkan, mertuanya sendiri tidak tahu. Begitu inti ceritanya. 

Bagi yang ingin melihat videonya, silakan klik tautan ini. 

Perdebatan terjadi, musababnya dalam mencari makna aib itu sendiri. Apakah memukul wajah istri sampai menangis termasuk aib atau bukan? Jika ditelisik, tentu saja perbuatan itu termasuk ke dalam KDRT. 

Kemudian, jika si istri menerima begitu saja perlakuan suaminya dengan dalih menutupi aib, apakah ada jaminan bagi sang suami untuk tidak melakukan hal yang sama? 

Bukan tidak mungkin, jika tidak terus terang seperti itu, sang suami akan mengulangi perbuatan serupa karena istri yang bungkam dan tidak berdaya. 

Tafsir bias soal aib itulah yang membuat ceramah Mba Oki dinilai blunder dan mendapatkan banyak kritikan dari berbagai kalangan. Bahkan, dari kalangan selebriti sendiri.

Tidak hanya itu, Komnas Perempuan juga mengkritik ceramah tersebut. Pasalnya, Mba Oki dinilai tidak berempati pada korban, apalagi posisi Mba Oki sendiri sebagai perempuan. 

Di luar hal itu, kasus KDRT tidak bisa dibenarkan sama sekali. Bahkan, kasus KDRT di Indonesia cukup tinggi dan menjadi pangkal perceraian. 

Dalam catatan tahunan (catahu) Komnas Perempuan, jumlah kasus Kekerasan terhadap Perempuan sepanjang tahun 2020 sebesar 299.911 kasus.

Pengadilan Negeri/Pengadilan Agama menangani 291.677 kasus. Lembaga layanan mitra Komnas Perempuan sejumlah 8.234 kasus. Unit Pelayanan dan Rujukan (UPR) Komnas Perempuan sebanyak 2.389 kasus. 

Kasus yang ditangani oleh UPR, sebanyak 2.134 kasus merupakan kasus berbasis gender dan 255 kasus di antaranya adalah kasus tidak berbasis gender atau memberikan informasi.

Angka ini jauh menurun jika dibanding tahun 2019. Pada tahun 2019, kasus kekerasan terhadap perempuan sebanyak 431.471 kasus. 

Namun, penurunan sebanyak 31 persen itu bukan berarti kasus kekerasan terhadap perempuan benar-benar turun. Penurunan signifikan terjadi karena kemampuan dokumentasi oleh lembaga di tingkat nasional perlu diperbaiki. 

Selain itu, pada tahun 2019 hampir seluruh kegiatan dilakukan secara daring. Begitu juga dengan persidangan, sehingga pendokumentasian kasus kekerasan terhadap perempuan kurang optimal. 

Beralihnya kegiatan ke dunia virtual dan sistem yang belum menunjang pada saat itu, seakan-akan kasus kekerasan terhadap perempuan menurun. Padahal tidak. 

Buktinya data pengaduan ke Komnas Perempuan mengalami peningkatan drastis 60% dari 1.413 kasus di tahun 2019 menjadi 2.389 kasus di tahun 2020.

Dari 8.234 kasus yang ditangani Komnas Perempuan dan mitra, sebanyak 6.480 atau sekitar 79 persen terjadi di ranah privat (KDRT dan pacaran). 

Dari data itu, Kekerasan Terhadap Istri (KTI) menempati peringkat pertama sebanyak 3.221 kasus (50%), disusul kekerasan dalam pacaran sebanyak 1.309 kasus (20%) yang menempati posisi kedua.

Dari data di atas, kebanyakan korban dari KDRT adalah perempuan yang secara fisik lebih lemar dari lelaki. Jika pola pikir perempuan harus menjaga aib suami, meski main tangan, justru KDRT akan lestari. 

Di sisi lain, jika hal ini dibiarkan bukan tidak mungkin perbuatan yang jauh lebih kejam akan terjadi dan menimpa pihak yang lemah. 

Kekerasan fisik tidak hanya berakibat pada tubuh semata, tetapi dampaknya bisa terasa pada psikis seseorang. Apalagi jika salah satu pasangan seolah-olah membenarkan perilaku tersebut. 

Biasanya pelaku akan mencari celah dan mencari alasan untuk membenarkan (gaslighting) tindakannya. Jika tindakan ini dibiarkan, tentu saja berakinat pada psikis korban. 

Kasus bunuh diri dan aborsi NW adalah contoh bagaimana superiornya lelaki dalam ranah pacaran. Tentu, masih banyak kasus lain yang tidak terekspos. 

Ketika sementer 5 lalu, kebetulan saya diberi tugas di Pengadilan Agama dengan kasus perceraian. Saya mendengar dengan jelas bagaiman KDRT terjadi dalam satu keluarga. 

Bagi saya, apa yang dibawakan oleh Mba Oki blunder, khususnya dalam memberi contoh aib itu sendiri. Memang betul jika kita senantiasa harus menutupi aib keluarga agar tidak diketahui oleh pihak luar. 

Tapi aib itu sendiri harus jelas. Misalnya kebiasaan tidur suka ngorok, jarang mandi, kentut sembarangan dan lain-lain. Bagi saya itulah aib. Jika sudah main tangan, itu bukan lagi aib melainkan kekerasan. 

Lagi pula, saya heran mengapa Mba Oki bisa tahu cerita ini? Padahal si istri menjaga aib suami, bahkan orang tuanya sendiri tidak tahu. 

Kisahnya pun nyata, datang dari Jedah pula. Ternyata, si istri tidak pandai menyembunyikannya aib suaminya. Buktinya Mba Oki tahu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun