Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Blunder Ceramah Oki Setiana Dewi dan Kasus KDRT yang Memprihatinkan

4 Februari 2022   09:32 Diperbarui: 4 Februari 2022   09:35 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Okin Setiana Dewi (Instagram @okisetianadewi). | via: KOMPAS.com

Beralihnya kegiatan ke dunia virtual dan sistem yang belum menunjang pada saat itu, seakan-akan kasus kekerasan terhadap perempuan menurun. Padahal tidak. 

Buktinya data pengaduan ke Komnas Perempuan mengalami peningkatan drastis 60% dari 1.413 kasus di tahun 2019 menjadi 2.389 kasus di tahun 2020.

Dari 8.234 kasus yang ditangani Komnas Perempuan dan mitra, sebanyak 6.480 atau sekitar 79 persen terjadi di ranah privat (KDRT dan pacaran). 

Dari data itu, Kekerasan Terhadap Istri (KTI) menempati peringkat pertama sebanyak 3.221 kasus (50%), disusul kekerasan dalam pacaran sebanyak 1.309 kasus (20%) yang menempati posisi kedua.

Dari data di atas, kebanyakan korban dari KDRT adalah perempuan yang secara fisik lebih lemar dari lelaki. Jika pola pikir perempuan harus menjaga aib suami, meski main tangan, justru KDRT akan lestari. 

Di sisi lain, jika hal ini dibiarkan bukan tidak mungkin perbuatan yang jauh lebih kejam akan terjadi dan menimpa pihak yang lemah. 

Kekerasan fisik tidak hanya berakibat pada tubuh semata, tetapi dampaknya bisa terasa pada psikis seseorang. Apalagi jika salah satu pasangan seolah-olah membenarkan perilaku tersebut. 

Biasanya pelaku akan mencari celah dan mencari alasan untuk membenarkan (gaslighting) tindakannya. Jika tindakan ini dibiarkan, tentu saja berakinat pada psikis korban. 

Kasus bunuh diri dan aborsi NW adalah contoh bagaimana superiornya lelaki dalam ranah pacaran. Tentu, masih banyak kasus lain yang tidak terekspos. 

Ketika sementer 5 lalu, kebetulan saya diberi tugas di Pengadilan Agama dengan kasus perceraian. Saya mendengar dengan jelas bagaiman KDRT terjadi dalam satu keluarga. 

Bagi saya, apa yang dibawakan oleh Mba Oki blunder, khususnya dalam memberi contoh aib itu sendiri. Memang betul jika kita senantiasa harus menutupi aib keluarga agar tidak diketahui oleh pihak luar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun