Buktinya di dalam laga itu, Vietnam begitu kesulitan menembus pertahanan timnas. Hal itu bisa dilihat dari keputusan mereka yang melakukan tendangan jarak jauh.
Namun, ketika permainan timnas lebih terbuka, maka pertahanan pun sama. Tentu saja hal ini harus diantasipasi oleh STY, mengingat level Thailand berada di atas kita.Â
Serangan Thailand yang mengandalkan umpan pendek dan skill individu pemain harus diwaspadai. Bukan tidak mungkin, dengan skema itu Thailand mampu membongkar lini pertahanan kita.Â
Apalagi, Pratama Arhan dipastikan absen di leg pertama nanti karena kartu kuning. Tentu hal ini menjadi celah tersendiri. Selain dalam bertahan, Pratama Arhan kerap membantu serangan.
Arhan mampu menyerang dan bertahan sama baiknya. Buktinya, di laga kemarin saat bersua dengan Singapura, Arhan berhasil mencetak gol penyeimhang.Â
Absennya Arhan jelas merupakan kerugian bagi kita. Untuk itu, STY harus menyiapkan pelapis di sisi kiri pertahanan kita.Â
2. Kurangi fouls
Problem yang dihadapi pemain kita saat ini adalah melakukan foul di daerah berbahaya. Pemain harus membiasakan diri di laga internasional.
Jangan bawa kebiasan liga 1 dengan permainan keras. Pemain kadang lupa jika di timnas sering melakukan pelanggaran yang di liga 1 masih dimaafkan.Â
Tentu saja hal itu harus dikurangi karena merugikan tim. Dua gol yang lahir di laga kemarin adalah hasil dari set-piece. Tentu set-piece itu lahir dari fouls yang dilakukan oleh pemain.Â
3. Antisipasi bola mati
Pada laga melawan Singapura kemarin, anak asuhan STY kebobolan lewat set-piece. Namun, gol pertama menjadi catatan tersendiri.Â
Pasalnya, lini pertahanan kita kurang siap dalam mengantisipasi bola. Akibatnya sapuan bola tidak sempurna dan justru membuat lini pertahanan semakin tidak terkontrol.Â