Namun, penilaian admin bertkata lain. Artikel itu harus ditinjau oleh admin dan tenggelam entah kemana. Masih untung ada yang membacanya. Saya tidak akan menjelaskan isi artikel itu apa, jika penasaran silakan baca di sini.
Ternyata untuk menuangkan ide saja harus begini toh. Tapi, saya gak ngambek. Tulisan ini tidak ditujukan sebagai bentuk protes pada admin, hanya ingin berbagi saja jika penulis picisan seperti saya pernah mendapat peringatan.Â
Padahal, saya ingin menulis serius tapi yasudah. Mending nulis yang enteng lagi atau bahas spoiler anime. Jadi, jika ingin artikel aman jangan cari isu yang membuat admin ngambek.Â
Jika sudah begitu, admin akan menghukum dengan karantina artikel. Selain itu, label pilihan pun bisa saja dicabut. Ketika akun ini hijau daun, saya pernah mengulas soal karyawan makanan cepat saji asal Amerika yang demo itu.Â
Di sini saya hanya membahas hak mereka saja. Ketika artikel itu terbit, sebagai akun hijau daun tentu begitu menunggu label pilihan tersemat di balik kategori artikel.Â
Label itu akhirnya muncul juga, beberapa jam kemudian label pilihan itu hilang. Pada saat itu, saya menyangka jika tulisan saya jelek. Jadi, mungkin admin salah memberi label.Â
Jadi saya putuskan untuk menghapusnya. Mungki admin khilaf memberi label tersebut, atau bisa jadi kelelahan karena harus kerja begitu keras.
Dari situlah ketika akun ini hijau, saya jadi takut jika label pilihan sewaktu-waktu dicabut oleh admin. Mungkin hal yang sama pernah dialami oleh penulis lain.Â
Adanya karantina artikel jujur saja membuat orang malas menulis lagi. Buktinya para penulis politik perlahan angkat kaki. Tapi yoweslah, sing penting nulis meski yang baca cuma satu orang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H