Perlu diketahui, di dalam manganya dijelaskan jika pemilik rumah pelacuran mencari "pekerja" melalui penjualan orang yang tidak merdeka alias budak.Â
Para budak perempuan yang memiliki wajah rupawan kerap dijual ke rumah pelacuran dengan harga tinggi. Di sisi lain, yang empunya rumah pelacuran akan mematok harga tinggi untuk pekerja yang memiliki paras cantik.Â
Perihal jual beli budak ini bisa kita lihat dari manganya. Tanjiro, Inosuke, dan Zenitsu yang bekerja sama dengan Tengen Uzui terpaksa harus menyamar menjadi seorang perempuan. Padahal, sebelumnya Uzui meminta perempuan untuk dijadikan alat transaksi seperti itu.Â
Tengen kemudian menjual mereka bertiga ke tempat pelacuran dan sekaligus bertugas menjadi mata-mata. Di sisi lain, tugas Tengen yang sebenarnya adalah menyelamatkan istri-istrinya. Inilah yang dikritik oleh sebagian kalangan yang disebut kampanyekan poligami.Â
Tengen Uzui yang merupakan seorang ninja memiliki tiga istri. Istri tersebut memiliki kemampuan luar biasa, khususnya dalam dunia ninja. Tengen mengutus ketiga istrinya untuk menjadi pelacur di taman hiburan.Â
Tugasnya tidak lain adalah untuk mencari informasi keberadaan si iblis. Di sini sebagian kalangan menyebut jika apa yang dilakukan oleh Uzui mencerminkan sikap misogini.Â
Hal itu karena Tengen dengan kuasa penuh bisa menyuruh ketiga istrinya menjadi detektif dan secara tidak langsung menjadi pelacur itu sendiri. Inilah yang dikritik oleh fans. Â
Selain itu, jika melihat di manganya, ketiga istri Tengen Uzui seperti rela atas perbuatan Tengen itu sendiri. Mereka bertiga bedalih justru ingin lebih berguna untuk Uzui.
Maka ketika Tengen menyuruh ketiga istrinya untuk menjadi mata-mata, mereka dengan senang hati melakukan itu. Inilah yang ditentang sebagian kalangan perempuan.
Kehidupan Uzui yang beristri tiga, kemudian dengan bebas menyuruh ketiga istrinya menjadi detektif dianggap sebuah hinaan dan merendahkan martabat perempuan.Â
Selain itu, lokasi arc kali ini yaitu tempat pelacuran juga menjadi kontroversi sendiri. Hal itu bisa dilihat bagaimana cara pemilik rumah pelacuran mencari pekerjanya, yaitu membeli seorang budak perempuan.