Bahkan lawan yang dihadapi oleh Shiniciro berujung menyukainya. Hal itu bisa dilihat pada panel Benkei dan Wakasa. Mereka berdua tengah mengelus pundak Shiniciro. Keduanya justru bisa disatukan oleh Shiniciro dalam Black Dragon.Â
Padahal, Wakasa dan Benkei bukan orang sembarangan. Mereka berdua adalah berandalan terkuat untuk seumuran remaja. Suatu hari, Shiniciro mempunyai ide untuk membuat geng.Â
Geng itu bernama Black Dragon, Takeomi sendiri menempati posisi wakil kapten. Berkar Shin, Takeomi menjadi orang berpengaruh di Black Dragon dan ia mendapatkan popularitas.
Apalagi Black Dragon merupakan geng terbesar saat itu. Ia pun mendapat julukan dewa perang. Tapi, semua itu perlahan memunculkan sikap sombong dan gaya hidup hedonisme pada diri Takeomi.Â
Ia hidup mewah, main wanita dan mabuk. Pengaruhnya sebagai wakil ketua geng terbesar di Jepang membuat ia hidup mewah. Meskipun pengaruhnya mulai pudar, ia tetap hidup dengan gaya seperti itu.Â
Takeomi masih saja suka main wanita, mabuk dan menghabiskan uang di bar. Pada akhirnya, kehidupan seperti itu berakhir dan ia terlilit utang yang begitu besar.Â
Suatu hari, ketika Takeomi pulang ke rumah, Kawaragi Senju tengah dilatih oleh Wakasa dan Benkei. Senju mengatakan ia ingin bertemu dengan Mikey yang tak terkalahkan dari Touman.Â
Senju kemudian menyebut bahwa ia ingin mendirikan geng. Takeomi sedikit terkejut mendengar ucapan itu. Tapi Wakasa dan Benkei mencoba meyakinkan jika Senju adalah perempuan yang kuat.Â
Senju kemudian menunjuk Akasih Takeomi sebagai orang kepercayaan. Orang yang bisa mengatur sebuah geng besar. Kondisi Takeomi yang hancur dan berada di titik terendah diterima apa adanya oleh mereka.
Takeomi kemudian mendedikasikan dan berjanji akan menyerahkan seluruh hidupnya pada Brahman. Panel kemudian berganti pada masa kini.Â
Takeomi mengungkapkan rasa kecewa atas dirinya karena tidak bisa memenuhi janjinya. Ia masih saja mendewakan uang dan tidak bisa mengubah gaya hidup yang menjerumuskan dirinya.Â