Tokyo Revengers Chapter 230: Masa Lalu Takeomi Terungkap dan Kekuatan Gila Terano South

Manga Tokyo Revengers chapter 230 sudah rilis. Seperti biasa, untuk bocoran chapter 230 sudah dibagikan oleh Ken Wakui melalui akun twitter pribadinya. 

Pada unggahan itu, sketsa yang diunggah oleh Ken Wakui mirip dengan Sano Shiniciro saat masih kecil. Namun, tak ada yang bisa menebak kapan leak itu akan rilis. 

Tapi, Ken Wakui selalu mempunyai pola yang sama. Setiap leak yang diunggah olehnya, jarak 2-3 minggu pasti akan menjadi bagian chapter terbaru. Jadi, kebiasaan itu sudah mulai bisa dibaca oleh sebagian fans. 

Sketsa yang dibocorkan oleh Ken Wakui diupload pada tanggal 21 Oktober lalu, dan tepat hari ini atau tiga minggu setelahnya menjadi bagian pada chapter 230.

Salah satu bocoran yang diunggah oleh Ken Wakui. Sumber: Kodansha edit by Dani Ramdani

Dalam cahpter 230, kita akan disajikan kilas balik Akashi Takeomi yang dijuluki sebagai dewa perang. Berikut ulasannya. 

Black Dragon merupakan geng terkuat pada saat itu. Akasahi Takeomi menjadi wakil kapten, dan posisi itu membuat ia takut karena semua keputusan tawuran ada di tangannya.

Itu sebabnya ia dijuluki sebagai dewa perang. Takeomi bukanlah orang yang spesial, ia tidak menonjol dari sisi akademik maupun olahraga. Semuanya biasa saja. 

Panel menunjukkan masa kecil Akashi Takeomi dan Shinciro. Shinichiro memiliki kekuatan misterius, semua orang entah mengapa ingin mengikutinya. Dengan kekuatan itu, Shiniciro bisa menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. 

Shiniciro selalu bertarung dengan orang yang lebih kuat darinya. Tentu saja ia kalah dan parahnya menangis. Karena hal itu, Shiniciro dijuluki sebagai si cengeng. 

Bahkan lawan yang dihadapi oleh Shiniciro berujung menyukainya. Hal itu bisa dilihat pada panel Benkei dan Wakasa. Mereka berdua tengah mengelus pundak Shiniciro. Keduanya justru bisa disatukan oleh Shiniciro dalam Black Dragon. 

Padahal, Wakasa dan Benkei bukan orang sembarangan. Mereka berdua adalah berandalan terkuat untuk seumuran remaja. Suatu hari, Shiniciro mempunyai ide untuk membuat geng. 

Geng itu bernama Black Dragon, Takeomi sendiri menempati posisi wakil kapten. Berkar Shin, Takeomi menjadi orang berpengaruh di Black Dragon dan ia mendapatkan popularitas.

Apalagi Black Dragon merupakan geng terbesar saat itu. Ia pun mendapat julukan dewa perang. Tapi, semua itu perlahan memunculkan sikap sombong dan gaya hidup hedonisme pada diri Takeomi. 

Ia hidup mewah, main wanita dan mabuk. Pengaruhnya sebagai wakil ketua geng terbesar di Jepang membuat ia hidup mewah. Meskipun pengaruhnya mulai pudar, ia tetap hidup dengan gaya seperti itu. 

Takeomi masih saja suka main wanita, mabuk dan menghabiskan uang di bar. Pada akhirnya, kehidupan seperti itu berakhir dan ia terlilit utang yang begitu besar. 

Suatu hari, ketika Takeomi pulang ke rumah, Kawaragi Senju tengah dilatih oleh Wakasa dan Benkei. Senju mengatakan ia ingin bertemu dengan Mikey yang tak terkalahkan dari Touman. 

Senju kemudian menyebut bahwa ia ingin mendirikan geng. Takeomi sedikit terkejut mendengar ucapan itu. Tapi Wakasa dan Benkei mencoba meyakinkan jika Senju adalah perempuan yang kuat. 

Senju kemudian menunjuk Akasih Takeomi sebagai orang kepercayaan. Orang yang bisa mengatur sebuah geng besar. Kondisi Takeomi yang hancur dan berada di titik terendah diterima apa adanya oleh mereka.

Takeomi kemudian mendedikasikan dan berjanji akan menyerahkan seluruh hidupnya pada Brahman. Panel kemudian berganti pada masa kini. 

Takeomi mengungkapkan rasa kecewa atas dirinya karena tidak bisa memenuhi janjinya. Ia masih saja mendewakan uang dan tidak bisa mengubah gaya hidup yang menjerumuskan dirinya. 

Takeomi menyebut bahwa ia telah merusak kepercayaan Senju sejak Draken bergabung dengan Brahman. Mendengar hal itu, Takemichi sedikit bingung. Mungkin saja keputusan Draken bergabung dengan Brahman tidak sejalan dengan Senju. Di sini saya masih kurang paham dengan perkataan Takeomi. 

Di sisi lain, Senju menyebut jika semua ini bukan salah Takeomi. Melainkan tanggung jawab dirinya sebagai ketua Brahman. Senju juga menyebut jika bertanggung jawab atas kematian Draken. 

Hal yang harus dilakukan Senju saat ini adalah mengalahkan lawan yang ada di hadapannya yaitu Terano South. Di sisi lain, Terano menyebut jika selama ini ia sudah lama tidak bertarung dengan serius. 

Dengan kata lain, kekuatan Terano masih menjadi misteri. Bayangkan saja, Wakasa dan Benkei saja mudah dikalahkan oleh Terano, dan menurut Terano hal itu belum seberapa.

Baru setelah ditendang oleh Senju, Terano ingin bertarung dengan serius. Seperti yang penulis kira sebelumnya, tidak akan mungkin jika Terano South kalah hanya satu tendangan oleh Senju. 

Jadi pertarungan keduanya baru saja dimulai. Tentu saja pertarungan hebat itu akan terjadi pada chapter 231 yang akan rilis minggu depan. Jadi, patut kita nantikan akan seperti apa kekuatan Terano dan Senju yang sebenarnya. 

Itu saja yang bisa saya bahas kali ini, untuk chapter 231 akan saya ulas minggu depan dan tentu kita harus bersabar menunggu. Sekian dan terimakasih.