Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kim Seon Ho, Perilaku Gaslighting dan Fanatisme Buta

22 Oktober 2021   11:16 Diperbarui: 22 Oktober 2021   19:20 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kim Seon Ho terkena skandal aborsi. Via: kompas.com

Jagat dunia K-drama dihebohkan dengan pengakuan seorang berinisial A. Ia mengaku mantan kekasih aktor berinisial K. Si A kabarnya hamil oleh K setelah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.

Menurut pengakuan A, K berjanji akan bertanggung jawab atas perbuatannya tersebut. Tapi K justru berubah pikiran dan menyuruh A untuk melakukan aborsi. 

Kasus tersebut menjadi bola liar dan fans K-drama heboh menebak K itu siapa. Bisa saja Kim Jong Un, Kim Jong Il, tapi mereka bukan aktor. Akhirnya inisial K meruncing pada satu nama yaitu Kim Seon Ho. 

Kim Seon Ho adalah aktor dalam drama Hometown Cha-Cha-Cha. Ia meraih popularitas setelah berperan sebagai Hong Du-Sik dalam series drama tersebut. 

Aktingnya yang memukau berhasil menarik perhatian fans. Bola liar yang dilempar oleh A terus bergulir. Akhirnya K buka suara juga. K meminta maaf karena telat memberi klarifikasi.

Menurut K, ketika beberapa artikel berita mengangkat namanya ia begitu takut. Itu sebabnya klarifikasi K menjadi terlambat. Akhirnya K memberanikan diri untuk menjawab umpan lambung dari A. 

Pada intinya, K mengakui bahwa ia pernah kencan dengan A. K bahkan berharap bisa bertemu dengan A untuk meminta maaf dengan setulus hati. 

Saya bertemu dengannya dengan perasaan yang baik. Dalam prosesnya, saya melukainya dengan kelalaian dan tindakan saya yang ceroboh. Saya ingin bertemu dengannya secara langsung dan meminta maaf, tapi saya masih belum berkesempatan memberi permintaan maaf yang tepat. Saya menunggu saat itu datang. Via detik.com

Tidak hanya itu, K meminta maaf kepada publik dan kepada semua rekan yang bekerja sama dengannya. Teka-teki K pun akhirnya terungkap. 

Ada dua hal yang menarik dalam kasus Kim Seon Ha di atas. Dalam artikel ini saya akan menguraikan kedua hal itu. 

Gaslighting

Gaslighting adalah tindakan manipulasi dalam sebuah hubungan yang membuat korbannya merasa bersalah. Kondisi ini jelas merugikan korban baik secara fisik maupun psikis. 

Istilah gaslighting muncul dalam film yang berjudul gaslight. Film yang dirilis tahun 1938 tersebut mengisahkan seorang suami yang sering memanipulasi dan menyiksa istrinya bahwa ia tidak waras. 

Tindakan manipulasi ini membuat pelaku menguasi korban baik dari emosional maupun tindakan. Akibatnya si korban akan selalu menyalahkan dirinya sendiri. 

Gaslighting merupakan salah satu bentuk toxic relationship, biasanya terjadi dalam kasus pernikahan. Tapi, tidak sedikit juga terjadi dalam lingkup pertemanan bahkan pacaran. 

Kasus Kim Seon Ho adalah gaslighting dalam hubungan pacaran. Dalam kasus Kim Seon Ho, perilaku gaslighting bisa kita lihat ketika Kim Seon Ho menyuruh A melakukan aborsi. 

Selain itu, menurut penuturan A yang saya baca di CNN Indonesia, Kim Seon Ho memperdaya A akan menikahinya. Tapi, setelah popularitasnya naik A mendapat perlakuan sebaliknya. 

Tentu saja alasan Kim menyuruh A aborsi karena ada karier yang ia pertaruhkan. Menurut beberapa sumber, di Korea sana jika ada skandal semacam ini maka karier si aktor akan tamat. 

Hal ini berbeda dengan dunia hiburan kita. Tengoklah beberapa pesohor tanah air yang terkena skandal, nama mereka justru meroket. Itu sebabnya sebagian pelaku industri hiburan sering membuat sensasi. 

Selain itu, beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan Kim juga akan putus kontrak. Bahkan ada ganti rugi yang harus diganti oleh Kim. Hal itu sesuai dengan tulisan A yang menyebut bahwa Kim tidak bisa menanggung biaya 900 juta won jika seorang anak lahir. 

Itu sebabnya dengan berbagai macam alasan Kim berusaha agar A melakukan aborsi. Apa yang dilakukan oleh Kim Seon Ho sudah cukup bahwa ia melakukan gaslighting. 

Perilaku tersebut jelas merugikan kondisi fisik dan psikis korban. Korban akan selalu merasa bersalah karena ditekan dan dimanipulasi oleh pelaku. Bahkan, ia butuh waktu yang lama untuk bersuara. 

Buktinya A baru bersuara baru-baru ini. Hal itu karena janji dan manipulasi yang dilakukan Kim Seon Ho tidak sesuai dengan kenyataan. 

Fanatisme Buta

Dari kasus ini fans justru terpecah, ada yang kecewa dengan Kim ada juga yang mendukung. Namun, yang saya sayangkan adalah mereka yang mendukung Kim malah mencari celah si A untuk diserang. 

Bahkan ada yang menyebut A suka mabuk selama masa kehamilan. Bahkan tidak sedikit yang menyalahkan A karena telah merusak karier Kim yang ia bangun. 

Kondisi ini bagi saya miris, fanatisme buta tersebut membuat kita lupa dengan posisi A. Khususnya isu perempuan, perempuan kerap mendapat perlakuan tidak enak jika ia berusaha berusara terkait isu ini. 

Padahal, saya yakin sebagai dari fans Kim adalah perempuan. Seharusnya mereka memiliki rasa empati yang lebih pada A karena melibatkan harga diri seorang wanita. 

Dalam teks yang dimuat oleh A, Kim bahkan melakukan hubungan intim tidak hanya sekali. Sampai akhirnya ia kebablasan. Bahkan, setelah A hamil hubungan itu masih dilakukan. 

Dari penuturan itu, seharusnya kita lebih berempati pada korban. Apalagi jika fans Kim perempuan. 

Fanatisme buta tersebut membuat fans lupa diri bahwa citra Kim dalam drama adalah akting. Kita tidak tahu perilaku ia di dunia sebenarnya seperti apa. Inilah yang membuat saya heran. 

Menudukung idola boleh, tapi ya sewajarnya. Toh Kim sendiri sudah mengaku bahwa ia begitu, konyol sekali malah sebagian fans justru mencari celah A untuk diserang. 

Perilaku itu bukanlah bentuk dukungan pada sang idol. Jika kita sebagai fans dan mendukung Kim, seharusnya jangan menggunakan cara demikian. Kita bisa mendukung keduanya untuk mencari jalan yang terbaik. 

Kita bisa mendukung Kim untuk menyelesaikan masalah tersebut agar keduanya saling diuntungkan dalam kasus ini. Bukan sebaliknya, idol juga manusia pasti mereka ada salahnya.

Jangan memosisikan idol sebagai orang sempurna yang suci. Pemujaan yang berlebihan jelas tidak sehat. 

Justru perilaku demikian membuat si idol tidak bisa menjadi dirinya sendiri. Hal itu karena tuntutan dari beberapa pihak padanya untuk selalu tampil sempurna. 

Tindakan itu hanya membuat si idol semakin depresi saja. Tidak sedikit dari kasus ini malah berujung pada bunuh diri. Beberapa selebriti dunia justru memilih jalan ini karena popularitas yang ia raih. 

Sekali lagi, sebagai fans seharusnya bersikap lebih dewasa. Idol bukanlah dewa yang tidak memiliki sisi buruk dalam hidupnya. Mereka juga manusia biasa yang rentan dengan kesalahan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun