Orang-orang yang ketahuan bergerak akan terpindai lewat sensor mata boneka dan kemudian dor dia mati. Nah, kakek Il Nam sendiri tidak tersensor sama sekali oleh boneka. Coba deh cek kembali.Â
Tentu saja hal itu sudah didesain agar si kakek tetap selamat dalam permainan. Dalam permainan ini, si kakek juga cerdik. Ketika ada korban yang jatuh, otomatis semua peserta panik.Â
Tentu saja semua peserta tidak mau melanjutkan game itu. Si kakek dengan tenang malah melangkah ria, hal itu tentu strategi agar pemain lain bisa terus bermain, ya masa kalah sama kakek-kakek. Jadi ini ide yang bagus.Â
Tanda kedua adalah saat keributan terjadi. Di dalam asrama, keributan antar pemain terjadi satu sama lain. Si kakek ketakutan dan berkata pada untuk mengehentikan insiden ini.Â
Benar saja si Front Man langsung menghentikan permainan itu. Tidak mungkin juga seorang Front Man menuruti seseorang yang tidak memiliki pengaruh apapun. Apa yang dikatakan Il Nam tidak lebih sebagai kode pada Front Man.Â
Ketiga dalam permainan tarik tambang. Grup Gi Hun merupakan grup terlemah. Bagaimana tidak, grup itu diisi oleh kakek Il Nam dan tiga perempuan. Jelas dari sisi tenaga akan kalah.Â
Tapi, si kakek punya strategi jitu dalam tarik tambang. Dan benar saja, strategi yang ditawarkan si kakek berhasil. Tentu saja si kakek mengamati itu selama bertahun-tahun.
Squid Game sendiri sudah berlangsung lama. Jadi wajar si kakek tahu trik bermain tarik tambang yang baik.Â
Terakhir adalah pada saat permainan kelereng. Seperti yang diketahui, permainan itu dimainkan dua orang secara bersamaan. Kebetulan saat itu peserta sendiri ganjil.Â
Si kakek yang kemungkinan sudah tahu jika pemain yang tidak punya pasangan akan aman, ia hanya diam dipojokan. Berkca pada permainan sebelumnya yaitu tarik tambang, kemungkinan permainan akan memerlukan tenaga.Â
Tentu saja tidak ada yang mau mengajak Il Nam karena sudah tua. Ternyata, Gi Hun memutuskan untuk mengajak Il Nam. Gi Hun berpikir sebaliknya dari si kakek.Â