Olahraga yang kita kenal selama ini adalah yang berkenaan dengan fisik. Memang pada dasrnya olahraga untuk membuat badan kita sehat.Â
Ada yang menyebut bahwa eSport bukanlah olahraga. Tetapi hanya alat bisnis dan bermain games saja. ESport dan gaming mempunyai jurang pemisah yang jauh.Â
ESport sendiri adalah sebuah profesi, dan gaming hanya untuk bersenang-senang. Sama halnya seperti atlet sepakbola dan penyuka sepakbola, terdapat perbedaan mendalam disitu.Â
Tidak dipungkiri lagi, olahraga lain juga merupakan alat bisnis. Bahkan, olahraga adalah alat pemasaran yang jitu. Contoh dalam sepakbola, beberapa sponsor kerap memberi biaya besar hanya agar brand tersebut menempel di jersey.Â
Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA), Eddy Lim, menganalogikan eSports saat ini dengan bela diri di masa lampau, ketika citra bela diri identik dengan perkelahian dan adu jotos saja.
Lantas, setelah karate dan taekwondo diakui sebagai olahraga, orang-orang bisa melihat sisi positif bela diri. Di situlah aturan terkait olahraga itu dibuat. Begitu juga dengan esport.Â
Esport bukan hanya sekedar bermain game saja. Tetapi, sudah bisa memenuhi unsur olahraga tadi. Bahkan, mungkin inilah yang disebut dengan olahraga modern.Â
Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo ) menjelaskan, eSport termasuk olahraga karena memiliki 3 unsur dasar, yakni unsur kompetitif, unsur sportifitas, dan unsur prestasi.
Setelah ditetapkan sebagai olahraga, eSport mulai dicoba pada Asian Games 2018 dan Sea Games 2019. Sampai akhirnya hadir di PON XX Papua.Â
Esport di Indonesia
Di Indonesia sendiri antusiasme eSport begitu tinggi. Bagi penggemar game MLBB tentu tidak akan lupa dengan Piala Presiden yang digelar beberapa tahun lalu.Â