Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tokyo Revengers Chapter 224: Detik-detik Meletusnya Perang Tiga Dewa

28 September 2021   23:15 Diperbarui: 28 September 2021   23:37 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu adegan dalam Tokyo Revengers chapter 224. Via catmanga.org

Manga Tokyo Revengers chapter 224 yang kita tunggu akhirnya rilis. Seperti yang kita ketahui, pada chapter 223 kemarin Draken berhasil dibawa ke rumah sakit oleh Kawaragi Senju dan Takemichi. 

Tetapi, kondisi Draken sendiri begitu lemah dan tidak bisa apa-apa. Hal itu karena Draken mengalami pendarahan yang hebat. Dalam chapter itu juga sekilas diperlihatkan memori Draken. 

Pada akhir chapter, kemudian diperlihatkan gambar Emma dan Draken. Emma seakan-akan mengajak Draken untuk menyusulnya ke alam sana. Tentu ini menjadi pukulan bagi para fans, kematian Draken semakin dekat. 

Pada artikel kali ini, saya akan mengupas chapter 224. Untuk judul chapter 224 kali ini adalah cutthroat. Berikut ulasan lengkapnya. 

Panel awal dibuka di tempat persembunyian Rokuhara Tandai. Di situ terlihat beberapa orang yang menembak Draken dalam kondisi memprihatinkan. Mereka bertiga terlihat seperti babak belur.

Terano sendiri mempertanyakan mengapa mereka menembak Draken. Cerita berganti pada Takemichi dan Kawaragi Senju yang tengah berada di rumah sakit selepas mengantar Draken. 

Takemichi masih saja memikirkan pekataan petugas medis yang tidak bisa menyelamatkan Draken. Sementara itu, Senju berusaha memanggil Takemichi agar terlepas dari lamunannya. 

Senju kemudian bertanya kepada Takemichi, "sekarang apa yang harus kita lalukan?" Akan tetapi, Takemichi masih belum lepas dari pikirannya tentang Draken. Bahkan, Takemichi tidak mendengar apa yang dikatakan Senju. 

Tidak lama setelah itu, Akashi Takeomi datang dan mengonfirmasi pada Senju tentang kejadian yang menimpa Draken. Takeomi merasa kesal. 

Takeomi kemudian mengatakan bahwa Rokuhara Tandai harus membayarnya. Senju sendiri tidak mengerti dan mempertanyakan maksud yang dikatakan oleh Takeomi. 

Benkei sendiri kemudian menyuruh untuk mengumpulkan semua anggota Brahman. Senju menentang rencana kakaknya, menut Senju kita (Brahman) tidak bisa melakukan itu sekarang ini juga. 

Takeomi kemudian menjawab perkataan Senju, kika tidak sekarang kapan kita akan bergerak? Perkataan itu terlihat seperti kekesalan, hal itu bisa dilihat dari raut wajah Takeomi yang sedikit marah. 

Sementara itu Senju menjawab bahwa tidak tahu kapan akan bergerak, tetapi Senju menyebut bahwa tidak bisa melakukannya pada hari ini. Perdebatan kedua kakak beradik itu berlanjut. 

Takeomi mengatakan "apa kita harus diam duduk dan tidak melakukan apapun sementara Draken akan mati?" Takeomi kemudian melanjutkan, ini bukan tentang lagi menjadi nomor satu.

Tidak lama setelah itu, kemudian datang Terano South dan Rokuhara Tandai. Terano kemudian mengatakan "kami datang tepat waktu bukan?" 

Akashi dan Senju terlihat seperti risih dengan kedatangan Terano South dan Rokuhara Tandai. Kini, dua geng besar itu sudah berkumpul dalam satu tempat. 

Terano kemudian mengatakan "ayo mulai armagedon." Armageddon sendiri adalah peperanagan besar. Sementara itu, Takeomi tidak gentar dengan Terano dan mengatakan pada Terano untuk menyelesaikan masalah ini di sini. 

Tidak lama setelah itu, terdengar suara motor. Suara ini tidak asing bagi Senju, South dan Takeomi. Tentu saja itu adalah suara motor milik Mikey, ketua Kantou Manji. 

Melihat Mikey yang hadir secara tiba-tiba membuat semua orang yang ada di sana terdiam. Sementara itu, Takemichi sendiri masih tidak percaya bahwa apa yang dilihatnya sekarang adalah Mikey. 

Dengan hadirnya Mikey maka lengkap sudah tiga orang terkuat yang ada di Tokyo. Menariknya lagi, Mikey justru hadir sendirian tanpa pasukan gengnya. 

Kehadiran Mikey ini menjadi penutup chapter ke 224. Tentu saia perang tiga dewa bisa saja meletus saat itu juga, apalagi jika Mikey tahu bahwa Draken ditembak dan dalam keadaan kritis. 

Bukan tidak mungkin Mikey akan jatuh ke dalam impulsif gelapnya, dan menghabisi semua yang ada di sana. Hanya Draken yang mampu mengontrol Mikey sejauh ini.

Ikatan keduanya begitu erat dan saling melengkapi. Draken mampu melengkapi sisi lemah dari Mikey, misalnya dalam hal mengontrol emosi. Maka tidak heran jika Mikey bisa berada di sana karena ikatan dengan Draken begitu kuat. 

Apalagi pada beberapa chapter sebelumnya Mikey mempunyai firasat buruk. Firasat itu jelas ditujukan kepada Draken yang berada di taman hiburan dan ditembak di sana. 

Hadirnya ketiga dewa terkuat membuat perang ini akan segera pecah. Kuncinya adalah Draken, saya kira jika Draken selamat suasananya akan berubah. Meskipun Brahman maupun Mikey tidak akan diam saja pada Rokuhara Tandai. 

Jadi itulah untuk pembahasan chapter kali ini. Patut ditunggu untuk chapter selanjutnya. Tentu saja chapter 225 nanti akan lebih seru dan menegangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun